Dolar AS menguat terhadap sebagian besar mata uang utama termasuk franc Swiss dan euro pada hari Kamis (13/3), karena investor mengkonsolidasikan posisi setelah menjual dolar AS selama sebagian besar minggu ini, tetapi prospeknya tetap lemah di tengah kekhawatiran tentang melambatnya pertumbuhan yang timbul dari kebijakan perdagangan pemerintahan Trump.
Presiden AS Donald Trump mengancam akan mengenakan tarif 200% pada impor anggur, cognac, dan alkohol lainnya dari Eropa, membuka medan baru dalam perang dagang global yang telah mengguncang pasar keuangan dan meningkatkan kekhawatiran resesi.
Trump pada hari Rabu juga mengancam akan membalas pengumuman UE bahwa mereka akan mengenakan tarif balasan pada impor AS senilai $28 miliar mulai bulan depan.
Data Departemen Tenaga Kerja pada hari Kamis menunjukkan bahwa harga produsen AS secara tak terduga tidak berubah setiap bulannya pada bulan Februari, tetapi prospek tarif tidak mungkin membuat harga tetap rendah dalam beberapa bulan mendatang.
Dolar menguat 0,11% menjadi 0,883 terhadap franc Swiss.
Euro turun 0,28% menjadi $1,0856 terhadap dolar tetapi mendekati level tertinggi lima bulan di $1,09470 yang dicapai di awal minggu.
Rencana pengaturan ulang fiskal Jerman telah memberikan dukungan tambahan bagi euro. Majelis rendah parlemen Jerman yang akan berakhir masa jabatannya akan mengadakan sesi khusus pada hari Kamis untuk membahas dana 500 miliar euro untuk infrastruktur dan perubahan aturan pinjaman di ekonomi terbesar Eropa untuk memperkuat pertahanan.
Yen Jepang menguat 0,39% terhadap dolar AS menjadi 147,84 per dolar, didorong oleh ekspektasi suku bunga Jepang yang lebih tinggi akhir tahun ini.
Sementara Bank of Japan diperkirakan akan mempertahankan suku bunga utamanya tidak berubah pada pertemuan kebijakan minggu depan, lebih dari dua pertiga ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan kenaikan 25 basis poin menjadi 0,75% pada kuartal ketiga, kemungkinan besar pada bulan Juli.
Pasar mata uang juga memproses data dari hari Rabu yang menunjukkan harga konsumen AS naik sedikit lebih rendah dari yang diharapkan pada bulan Februari, tetapi keringanan yang ditawarkannya bisa jadi bersifat sementara karena data tersebut tidak sepenuhnya menangkap rentetan tarif Trump.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap sekeranjang mata uang termasuk yen dan euro, naik 0,2% menjadi 103,80. Indeks ini berada di jalur untuk kenaikan dua hari berturut-turut.
Dolar Kanada melemah 0,39% terhadap greenback menjadi C$1,4424 per dolar, sehari setelah Bank of Canada memangkas suku bunga kebijakan utamanya sebesar 25 basis poin, dengan sengketa perdagangan membuat para pedagang gelisah. (Arl)
Sumber : Reuters

By IT EF

One thought on “Dolar AS Menguat saat Pasar Mengkonsolidasikan Posisi; Prospek Tetap Lemah”

Comments are closed.