Harga Emas Melonjak ke Level Tertinggi dalam Enam Pekan
Harga emas spot mencapai level tertingginya dalam enam pekan terakhir, didorong oleh data ketenagakerjaan AS yang lemah dan ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve. Pada Jumat (5/7), emas batangan naik 1,4% menjadi $2,389.35 per ons pada pukul 13.30 di New York. Data dari Biro Statistik Tenaga Kerja AS menunjukkan pertumbuhan perekrutan dan upah menurun pada bulan Juni, sementara tingkat pengangguran naik tipis.
Emas telah bergerak dalam kisaran perdagangan yang relatif sempit selama sebagian besar bulan lalu. Lonjakan sebesar 2,7% minggu ini mengindikasikan ekspektasi penurunan suku bunga pada bulan September semakin menguat. Perak juga mengalami kenaikan 3,3%, sementara platinum dan paladium turut menguat.
Data Ekonomi AS yang Lemah Mendukung Kenaikan Harga Emas
Harga emas memperpanjang kenaikannya pada Jumat (5/7) ke level tertinggi dalam lebih dari sebulan menyusul data pekerjaan utama AS yang menunjukkan pasar tenaga kerja melemah. Harga emas di pasar spot naik 1,3% menjadi $2,385.63 per ons pada pukul 14:10 waktu timur AS (18.10 GMT). Emas batangan naik lebih dari 2% untuk pekan ini, sementara emas berjangka AS ditutup 1,2% lebih tinggi menjadi $2,397.7.
Data menunjukkan non-farm payrolls AS tumbuh sebesar 206.000 pekerjaan pada bulan Juni, sedikit lebih tinggi dari 190.000 pekerjaan baru yang diperkirakan oleh para ekonom. Namun, revisi turun untuk bulan April dan Mei mengindikasikan tren pelemahan pasar tenaga kerja yang semakin jelas. Tingkat pengangguran juga naik menjadi 4,1%, lebih tinggi dari perkiraan 4,0%.
Berdasarkan data tersebut, harga suku bunga berjangka AS mencerminkan kepercayaan pasar terhadap penurunan suku bunga di bulan September, dengan probabilitas tersirat tetap di sekitar 72%. Para pedagang juga memperkirakan adanya kemungkinan peningkatan penurunan suku bunga kedua pada bulan Desember. Suku bunga yang lebih rendah mengurangi opportunity cost memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.
Penurunan Dolar dan Imbal Hasil Obligasi Mendukung Kenaikan Harga Emas
Dolar merosot ke level terendah dalam tiga minggu terhadap mata uang lainnya setelah data ketenagakerjaan dirilis, membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya. Sementara itu, imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun yang menjadi acuan juga menurun, semakin mendukung kenaikan harga emas.
Di tempat lain, perak spot naik 2,7% menjadi $31,25 per ons dan berada di jalur untuk minggu terbaiknya sejak 17 Mei. Platinum naik 2,6% menjadi $1,028.62 per ons dan paladium naik 0,2% menjadi $1,019.75.
Koreksi Teknis di Awal Perdagangan Asia
Emas melemah pada awal perdagangan Asia dalam kemungkinan koreksi teknis. Setelah naik hampir 3% pada minggu lalu, harga emas di pasar spot turun 0,2% menjadi $2,386.27 per ons. Data ekonomi bulan Juni menunjukkan sektor jasa mengalami kontraksi pada laju tercepat sejak pandemi Covid, sementara data pekerjaan mengkonfirmasi peningkatan tekanan disinflasi.
Penutup
Harga emas terus menunjukkan performa yang kuat di tengah ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve dan data ekonomi AS yang lemah. Pergerakan ini mencerminkan sentimen pasar yang mengarah pada peningkatan permintaan aset safe haven, menjadikan emas sebagai pilihan investasi yang menarik.
Untuk informasi lebih lanjut dan analisis mendalam tentang pergerakan harga emas, kunjungi Best Profit Futures.
Artikel ini tidak bertujuan untuk memberikan saran investasi. Selalu lakukan riset Anda sendiri atau konsultasikan dengan ahli keuangan sebelum membuat keputusan investasi.
Sumber dan Referensi
- Best Profit Futures – Analisis Emas
- Prediksi Harga Emas Hari Ini
- Berita Terbaru Harga Emas
- Analisis Pasar Logam Mulia
- Perkembangan Harga Emas Global