Pergerakan Harga Terkini
Harga emas spot pada 28 Juni 2024 ditutup pada $2,321.65 per ons, turun 0.26% dari hari sebelumnya. Penurunan ini mengikuti kenaikan signifikan pada 27 Juni 2024, di mana harga emas mencapai $2,327.74 per ons, naik 1.30% dari hari sebelumnya.
Berikut adalah ringkasan pergerakan harga emas dalam beberapa hari terakhir:
- 28 Juni 2024: $2,321.65 (-0.26%)
- 27 Juni 2024: $2,327.74 (+1.30%)
- 26 Juni 2024: $2,297.91 (-0.91%)
- 25 Juni 2024: $2,319.01 (-0.60%)
- 24 Juni 2024: $2,332.93 (+0.54%)
Read: Demo BPF
Analisis Tren
Dari data tersebut, kita dapat melihat beberapa tren penting dalam pergerakan harga emas spot:
- Volatilitas Tinggi: Harga emas menunjukkan volatilitas yang cukup tinggi dalam beberapa minggu terakhir, dengan perubahan signifikan hampir setiap hari.
- Penurunan Setelah Kenaikan: Setelah mencapai puncak pada 21 Juni 2024 dengan harga $2,360.30, emas mengalami penurunan hingga 28 Juni 2024. Namun, terdapat kenaikan yang signifikan pada 27 Juni 2024 yang menunjukkan adanya minat beli yang kuat.
- Pola Pembalikan: Kenaikan harga pada 27 Juni 2024 setelah penurunan pada hari-hari sebelumnya menunjukkan adanya pola pembalikan jangka pendek.
Prediksi Jangka Pendek dan Menengah
Prediksi Harian
Berdasarkan volatilitas dan tren terbaru, harga emas diperkirakan akan bergerak dalam kisaran sempit antara $2,315 hingga $2,330 dalam satu atau dua hari ke depan. Volatilitas pasar global dan data ekonomi AS yang akan dirilis juga akan memainkan peran penting dalam pergerakan harga emas harian.
Prediksi Mingguan
Dalam jangka waktu seminggu, harga emas memiliki potensi untuk kembali menguji level $2,340 jika data ekonomi AS yang dirilis mendukung ekspektasi pasar akan pelonggaran kebijakan moneter oleh The Fed. Jika data inflasi menunjukkan pelambatan yang signifikan, emas kemungkinan akan mengalami tekanan beli yang lebih besar, mendorong harga lebih tinggi.
Read: Demo Bestprofit Futures
Faktor-Faktor Pendukung
- Kebijakan Moneter The Fed: Ekspektasi bahwa The Fed mungkin akan melonggarkan kebijakan moneter jika inflasi melambat dapat mendukung harga emas.
- Permintaan Global: Permintaan emas di Asia tetap kuat, terutama dengan melemahnya mata uang di kawasan tersebut.
- Pembelian Bank Sentral: Pembelian emas oleh bank sentral terus mendukung harga emas, meskipun terdapat penjualan bersih dari dana yang diperdagangkan di bursa.
Faktor-Faktor Penghambat
- Penguatan Dolar AS: Penguatan dolar AS dapat menekan harga emas, karena emas menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
- Volatilitas Pasar Ekuitas: Jika pasar ekuitas menunjukkan performa yang kuat, investor mungkin akan beralih dari emas ke aset yang lebih berisiko.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, harga emas diperkirakan akan tetap volatile dalam jangka pendek. Namun, dengan data inflasi AS yang akan dirilis dan ekspektasi kebijakan moneter yang lebih longgar dari The Fed, harga emas memiliki potensi untuk naik lebih tinggi dalam jangka menengah. Investor disarankan untuk memantau data ekonomi dan berita global untuk mendapatkan wawasan lebih lanjut mengenai pergerakan harga emas.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai pergerakan harga emas dan analisis pasar lainnya, kunjungi Best Profit Futures.