Harga emas naik 1% pada hari Kamis (27/6) dari level terendah dalam dua minggu di sesi sebelumnya seiring pelemahan dolar AS. Pasar kini menyoroti data inflasi utama AS untuk mendapatkan isyarat lebih lanjut mengenai jalur suku bunga Federal Reserve.
Harga emas di pasar spot naik 1,2% menjadi $2,324.53 per ounce pada 18:04 GMT, setelah jatuh ke level terendah sejak 10 Juni pada hari Rabu. Emas berjangka AS ditutup 1% lebih tinggi pada $2,336.6.
“Beberapa data yang keluar mendukung pasar emas. Pada dasarnya, persediaan grosir lebih rendah dari perkiraan. Angka PDB akhir jauh lebih rendah. Jadi emas berjangka mendapat dorongan pada indeks dolar,” kata Phillip Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures.
Momentum Ekonomi Menurun
Menurunnya momentum ekonomi terlihat dari data yang menunjukkan belanja peralatan bisnis menurun pada bulan Mei, sementara penurunan ekspor mendorong peningkatan defisit perdagangan barang. Dalam estimasi ketiganya, Produk Domestik Bruto (PDB) untuk kuartal Januari-Maret menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi melambat tajam pada kuartal pertama.
Prediksi Pergerakan Harga Emas
Jangka Pendek: Kondisi oversold. Jangka Menengah: Bearish. Jangka Panjang: Bullish.
Level Resistance:
- 2339
- 2352
- 2387
Level Support:
- 2304
- 2283
- 2248
Kalender Ekonomi
- 19:30 WIB: Core PCE Price Index m/m (US)
- 21:00 WIB: Revised UoM Consumer Sentiment (US)
DISCLAIMER
Note: Tulisan ini hanya analisa bukan sebagai acuan pasti. Tetap perhatikan perkembangan aspek fundamental dan teknikal dalam bertransaksi sebelum melakukan keputusan investasi.