Surabaya, 13 Juni 2024 – Harga emas menghentikan kenaikan tiga hari berturut-turut karena para investor mencermati sinyal terbaru dari Federal Reserve. The Fed mengindikasikan kemungkinan hanya akan menurunkan suku bunga satu kali pada tahun 2024, berbeda dengan perkiraan tiga kali penurunan yang diumumkan pada bulan Maret. Hal ini menyebabkan emas batangan kehilangan keuntungan awal sesi, sementara imbal hasil Treasury dan dolar AS mulai pulih.
Pengaruh Kebijakan The Fed Terhadap Harga Emas
Kebijakan moneter Federal Reserve selalu menjadi salah satu faktor utama yang mempengaruhi harga emas. Pada pertemuan terbaru, pembuat kebijakan The Fed mengisyaratkan perubahan dari tiga kali penurunan suku bunga menjadi hanya satu kali pada tahun ini. Perubahan proyeksi ini menekan harga emas karena:
- Penguatan Dolar AS: Dolar yang lebih kuat membuat emas lebih mahal bagi pembeli dengan mata uang lain.
- Imbal Hasil Treasury yang Lebih Tinggi: Imbal hasil Treasury yang meningkat memberikan alternatif investasi yang lebih menarik dibandingkan emas yang tidak menghasilkan bunga.
Pergerakan Harga Emas Terbaru
Harga emas batangan masih naik 12% sepanjang tahun 2024, didukung oleh permintaan sebagai aset safe haven dan pembelian oleh bank sentral dan konsumen Tiongkok. Namun, harga emas mengalami penurunan lebih dari 5% dari rekor tertinggi bulan lalu. Hal ini terjadi karena harapan bahwa The Fed akan segera beralih ke pelonggaran moneter mulai memudar di tengah data inflasi yang kuat.
Pada hari Rabu, harga emas di pasar spot turun 0,6% menjadi $2,311.86 per ons pada pukul 9:29 pagi di Singapura. Sementara itu, Indeks Bloomberg Dollar Spot sedikit berubah. Harga perak, platinum, dan paladium juga melemah.
Analisis Teknikal dan Fundamental Harga Emas
Faktor Teknis:
- Level Support: $2,290 dan $2,270
- Level Resistance: $2,330 dan $2,350
Indikator Kunci:
- Moving Averages: Harga emas saat ini berada di atas rata-rata pergerakan 50-hari dan 200-hari, menunjukkan tren naik yang masih berlanjut.
- Relative Strength Index (RSI): RSI berada di sekitar 55, menandakan kondisi pasar yang netral, tidak terlalu overbought atau oversold.
Faktor Fundamental:
- Kebijakan Moneter Global: Perubahan kebijakan suku bunga oleh bank sentral utama, terutama The Fed, memiliki dampak signifikan pada harga emas.
- Ketegangan Geopolitik: Ketidakstabilan politik di berbagai wilayah dunia sering kali meningkatkan permintaan untuk emas sebagai aset safe haven.
- Data Inflasi: Tingginya inflasi dapat mendorong investor untuk membeli emas sebagai lindung nilai terhadap penurunan daya beli mata uang.
Prediksi Harga Emas
Berdasarkan analisis teknikal dan fundamental, harga emas diperkirakan akan berfluktuasi dalam kisaran $2,290 hingga $2,330 per ons dalam beberapa hari mendatang. Potensi volatilitas tinggi diharapkan menjelang rilis data inflasi dan keputusan kebijakan moneter Federal Reserve.
Kesimpulan
Harga emas saat ini menghadapi tekanan setelah kenaikan tiga hari berturut-turut, terutama dipengaruhi oleh sinyal terbaru dari Federal Reserve mengenai kebijakan suku bunga. Meskipun demikian, tren jangka panjang emas masih menunjukkan kenaikan, didukung oleh permintaan safe haven dan pembelian oleh bank sentral serta konsumen Tiongkok. Investor harus terus memantau perkembangan kebijakan The Fed dan data ekonomi untuk membuat keputusan investasi yang lebih baik.