
Dolar Melemah VS Euro dan Yen di Tengah Gejolak Dagang AS-Tiongkok
Dolar AS melemah terhadap euro dan yen pada hari Rabu (15/10), seiring sentimen Pasar tertekan oleh ketegangan dagang yang terus berlanjut antara Amerika Serikat dan Tiongkok.
Para pelaku Pasar mencermati pernyataan Ketua Federal Reserve Jerome Powell untuk mencari petunjuk terkait kemungkinan pemangkasan suku bunga di tengah penutupan pemerintahan AS, yang telah menghambat publikasi data ekonomi penting secara tepat waktu.
Dolar melemah 0,39% menjadi 151,24 terhadap yen Jepang, dan turun 0,49% menjadi 0,797 terhadap franc Swiss mencatat kerugian selama dua sesi berturut-turut terhadap kedua mata uang safe haven tersebut.
Pejabat tinggi AS, termasuk Menteri Keuangan Scott Bessent dan Perwakilan Dagang Jamieson Greer, mengecam perluasan besar-besaran kontrol ekspor logam tanah jarang (rare earths) oleh Tiongkok, yang mereka anggap sebagai ancaman terhadap rantai pasokan global.
Greer menyebut langkah kontrol ekspor tersebut sebagai bentuk penolakan total terhadap kesepakatan dagang AS-Tiongkok selama enam bulan terakhir, meskipun ia dan Bessent menekankan bahwa Washington tidak berniat memperburuk konflik. Presiden Donald Trump pekan lalu sempat mengancam akan memberlakukan Tarif tambahan terhadap Tiongkok sebagai bentuk balasan.
Kementerian Perdagangan Tiongkok membela kebijakan kontrol ekspor tersebut, dengan menunjuk pada serangkaian tindakan AS terhadap barang dan perusahaan Tiongkok, dan menyebutnya sebagai tindakan yang munafik.
Indeks Dolar AS, yang mengukur kekuatan greenback terhadap sejumlah mata uang utama termasuk euro dan yen, turun 0,32% menjadi 98,72, mencatat penurunan untuk hari kedua berturut-turut.
Dalam pidatonya pada hari Selasa, Powell membuka peluang untuk pemangkasan suku bunga, dengan mengatakan bahwa Pasar tenaga kerja AS masih terjebak dalam kondisi “perekrutan rendah dan PHK rendah.” Ia menambahkan bahwa meskipun data ekonomi resmi tertunda akibat penutupan pemerintahan, hal tersebut belum menghambat kemampuan pembuat kebijakan untuk menilai prospek ekonomi setidaknya untuk saat ini.
Pasar saat ini memperkirakan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan The Fed tanggal 28–29 Oktober, diikuti oleh pemangkasan lagi pada pertemuan bulan Desember, serta tiga pemangkasan tambahan tahun depan, menurut data dari LSEG.
Imbal hasil Obligasi AS tenor 10 tahun turun 1,6 basis poin menjadi 4,038%. Saham-saham di Wall Street sebagian besar ditutup menguat karena perusahaan terus melaporkan hasil keuangan kuartalan yang kuat.
Euro naik 0,35% menjadi $1,1646, setelah naik 0,3% pada sesi sebelumnya, didukung oleh proposal Pemerintah Prancis untuk menangguhkan reformasi pensiun yang kontroversial.
“Meskipun gejolak politik di Prancis mulai mereda, saat ini belum ada katalis positif yang cukup kuat bagi euro,” tulis analis TS Lombard yang dipimpin Daniel von Ahlen dalam catatan investor. “Sementara itu, performa EUR/USD saat ini setara dengan reli sebelumnya setelah pengumuman kebijakan besar di kawasan euro, yang membuat kami berhati-hati secara taktis terhadap mata uang tunggal ini.”
Dolar Selandia Baru naik tipis 0,1% menjadi $0,5721, setelah sempat menyentuh level terendah enam bulan di $0,56839 pada hari Selasa.
Sementara itu, Dolar Australia menguat 0,39% menjadi $0,651, setelah sehari sebelumnya turun 0,5% dan menyentuh level terendah sejak 22 Agustus di $0,64405.(yds)
Sumber: Reuters
Panduan Analisis Pasar Keuangan
Untuk sukses dalam trading dan investasi, penting untuk memahami berbagai alat analisis yang tersedia:
Analisis Fundamental
Analisis fundamental melibatkan studi mendalam tentang kondisi ekonomi, kebijakan moneter, dan faktor makro yang mempengaruhi Pasar. Tools seperti kalender ekonomi dan laporan fundamental menjadi kunci.
Analisis Teknikal
Analisis teknikal menggunakan data harga historis dan volume untuk memprediksi pergerakan masa depan. Indikator seperti moving average, RSI, dan MACD sering digunakan oleh trader.
Manajemen Risiko
Implementasi manajemen risiko yang tepat, termasuk position sizing dan stop-loss, sangat penting untuk keberlanjutan trading dalam jangka panjang.
