
Hawkish vs Rate Cut: Siapa Menang?
Indeks Dolar AS (DXY) lanjut menguat untuk hari kedua dan sempat berada di sekitar 98,20 pada sesi Asia, didorong komentar hawkish Presiden Fed Kansas City, Jeffrey Schmid. Ia menegaskan The Fed harus menjaga kredibilitas melawan inflasi, menyebut inflasi masih terlalu tinggi, dan menilai kebijakan moneter saat ini sudah “tepat kalibrasi.”
Namun dorongan itu berhadapan dengan ekspektasi pemangkasan suku bunga yang makin besar, plus penutupan Pemerintah AS yang masih berlangsung. Alat CME FedWatch kini memproyeksikan peluang pemangkasan 25 BPS pada Oktober sekitar 94% dan peluang tambahan 25 bps pada Desember sekitar 84%. Shutdown membuat rilis data penting seperti NFP September tertunda, membuat Pasar makin bergantung pada sinyal alternatif.
Sinyal alternatif itu-seperti pelemahan pada data ADP dan lowongan kerja JOLTS-menambah alasan untuk pemangkasan suku bunga. Di sisi politik, Gedung Putih membantah klaim PHK pegawai Pemerintah sudah terjadi, meski memperingatkan risiko itu bisa muncul jika kebuntuan berlanjut hingga hari ketujuh. Sementara Senat kembali gagal meloloskan paket pendanaan. Hasilnya: DXY masih ditopang sentimen hawkish, tapi rentan terkoreksi jika peluang rate cut kian menguat atau drama shutdown memburuk. (az)
Sumber: Newsmaker.id
Panduan Analisis Pasar Keuangan
Untuk sukses dalam trading dan investasi, penting untuk memahami berbagai alat analisis yang tersedia:
Analisis Fundamental
Analisis fundamental melibatkan studi mendalam tentang kondisi ekonomi, kebijakan moneter, dan faktor makro yang mempengaruhi Pasar. Tools seperti kalender ekonomi dan laporan fundamental menjadi kunci.
Analisis Teknikal
Analisis teknikal menggunakan data harga historis dan volume untuk memprediksi pergerakan masa depan. Indikator seperti moving average, RSI, dan MACD sering digunakan oleh trader.
Manajemen Risiko
Implementasi manajemen risiko yang tepat, termasuk position sizing dan stop-loss, sangat penting untuk keberlanjutan trading dalam jangka panjang.
