Harga Minyak stabil pada hari Jumat (3/10), namun tetap berada di jalur penurunan mingguan sekitar 7–8% setelah muncul kabar kemungkinan peningkatan pasokan dari OPEC+.
Kontrak berjangka Minyak Brent naik 29 sen, atau 0,5%, menjadi $64,40 per barel pada pukul 13:11 GMT. Sementara Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) asal AS naik 27 sen, atau 0,5%, menjadi $60,75 per barel.
Sepanjang pekan ini, Minyak Brent tercatat turun 8,2%, sedangkan WTI berada di jalur penurunan sebesar 7,6%.
“Kami masih dalam mode menunggu dan melihat apa yang akan diputuskan oleh delapan anggota OPEC+ pada akhir pekan ini,” kata analis UBS, Giovanni Staunovo, seraya menambahkan bahwa pemulihan harga yang moderat pada hari Jumat kemungkinan besar disebabkan oleh sentimen risiko yang lebih positif.
Menurut sumber Reuters pada Selasa lalu, delapan anggota OPEC+ dapat menyepakati peningkatan produksi pada bulan November sebesar 274.000–411.000 barel per hari (bph) dalam pertemuan daring hari Minggu, atau dua hingga tiga kali lebih besar dari peningkatan pada bulan Oktober. Langkah ini didorong oleh upaya Arab Saudi untuk merebut kembali pangsa Pasar global.
Analis memperingatkan bahwa potensi peningkatan pasokan OPEC+, melambatnya aktivitas kilang Minyak global karena perawatan, serta penurunan musiman permintaan dalam beberapa bulan ke depan, dapat menekan sentimen Pasar.
“Indikator permintaan telah menurun sedikit di kawasan Atlantik seiring berakhirnya musim panas. Neraca pasokan yang cenderung berlebih dari sisi fundamental mulai terlihat sejak Oktober,” kata analis Rystad Energy, Janiv Shah.
Sementara itu, analis JPMorgan menyatakan bahwa bulan September kemungkinan menjadi titik balik, dengan Pasar Minyak diperkirakan menuju surplus besar pada kuartal keempat tahun ini dan berlanjut hingga tahun depan.
Di tempat lain pada hari ini, kebakaran terjadi di kilang Chevron El Segundo semalam. Namun, pejabat setempat mengatakan bahwa api berhasil dikendalikan di satu area saja. Kilang tersebut merupakan salah satu yang terbesar di Pantai Barat AS, dengan kapasitas mencapai 290.000 barel per hari.(yds)
Sumber: Reuters
