Dolar AS melemah tipis pada Jumat (3/10) dalam kondisi volatilitas rendah akibat government shutdown di AS, saat para trader terus mengkaji potensi pemangkasan suku bunga The Fed lebih lanjut.
Pukul 04:30 waktu setempat (08:30 GMT), indeks Dolar yang melacak greenback terhadap enam mata uang lain turun 0,1% ke 97,475, yang mundur setelah menguat pada sesi sebelumnya.
Shutdown AS tekan volatilitas
Government shutdown di AS praktis memupus harapan rilis laporan ketenagakerjaan bulanan NFP sesuai jadwal pada Jumat. The Fed tengah mencermati data Pasar tenaga kerja, dengan pembuat kebijakan mempertimbangkan serangkaian pemangkasan suku bunga untuk mendorong perekrutan dan investasi.
Laporan Chicago Fed yang menggabungkan data privat dan publik memperkirakan angka pengangguran September 4,3%, sama dengan Agustus. Namun data lain menunjukkan pelemahan Pasar tenaga kerja, termasuk laporan ADP Rabu yang mencatat payroll swasta turun 32.000 pada September, meningkatkan ekspektasi bahwa The Fed akan memangkas suku bunga dua kali lagi tahun ini.
Meski begitu, minimnya data resmi terbaru membuat rentang perdagangan menyempit.
“Volatilitas perdagangan menurun di berbagai Pasar keuangan,” tulis analis ING. “Investor cenderung melihat The Fed akan memangkas suku bunga dua kali lagi tahun ini dan kemungkinan 50 bps lagi pada 2026. Volatilitas suku bunga AS—yang sering memicu volatilitas kelas aset lain—sementara ini absen.”
Euro menguat setelah data PMI
Di Eropa, pasangan EUR/USD naik 0,2% ke 1,1735 setelah data menunjukkan pertumbuhan sektor jasa zona euro sedikit meningkat pada September ke level tertinggi delapan bulan.
HCOB Eurozone Services PMI naik ke 51,3 pada September dari 50,5 pada Agustus (S&P Global), menandakan ekspansi empat bulan beruntun (di atas 50,0 = tumbuh).
“Skrip ECB saat ini adalah deposit rate 2,00% berada di level yang pas, namun bank sentral tak akan ragu bertindak bila diperlukan,” kata ING. “Ancaman bertindak itu kemungkinan berarti satu pemangkasan lagi jika inflasi meleset ke bawah saat aktivitas lemah. Namun Pasar sulit mem-price in pemangkasan 25 bps lagi di siklus ini.”
Pasangan GBP/USD naik 0,1% ke 1,3460, sterling diuntungkan pelemahan Dolar.
Yen turun saat Ueda sampaikan kehati-hatian
Di tempat lain, pasangan USD/JPY naik 0,1% ke 147,43 setelah Gubernur BoJ Kazuo Ueda menyuarakan kehati-hatian atas ekonomi dan Tarif perdagangan, mengisyaratkan bank sentral tidak akan segera menaikkan suku bunga.
Ueda mengatakan BoJ akan melanjutkan kenaikan suku bunga jika data mendukung, namun pernyataannya yang berhati-hati membebani yen.
Meski begitu, pasangan ini menuju penurunan ~1,4% sepekan, dengan yen Jepang diuntungkan statusnya sebagai aset safe-haven di tengah ketidakpastian global.
Pasangan USD/CNY stagnan di 7,1196 karena Pasar Tiongkok libur Golden Week, dan pasangan AUD/USD naik 0,2% ke 0,6608 setelah RBA menahan suku bunga pekan ini.(yds)
Sumber: Investing.com
