Indeks Bloomberg yang mengukur kekuatan Dolar AS turun tipis, sementara yen Jepang menguat setelah pengumuman kesepakatan dagang besar antara Amerika Serikat dan Jepang. Di sisi lain, imbal hasil Obligasi AS (Treasuries) turun di seluruh tenor.
Euro berhasil membalikkan pelemahannya setelah para diplomat menyatakan bahwa Uni Eropa dan AS tengah bekerja menuju kesepakatan Tarif mereka sendiri. Bloomberg Dollar Spot Index tercatat turun 0,2%, dengan kinerja Dolar bervariasi terhadap mata uang utama negara-negara G10.
Pasangan USD/JPY turun 0,1% ke level 146,53 di tengah perdagangan yang volatil, setelah sebelumnya sempat melemah lebih dalam. Dalam perdagangan sesi Tokyo, yen sempat menguat menyusul laporan kesepakatan dagang tersebut, namun kemudian tertekan akibat kabar bahwa Perdana Menteri Shigeru Ishiba akan mengundurkan diri. Namun setelah kabar itu dibantah, yen kembali menguat dan menutup kerugian sebelumnya.
Laporan terbaru kini menyebut bahwa Ishiba justru berniat memperpanjang masa jabatannya setelah tercapainya kesepakatan dagang dengan AS.
Sementara itu, pasangan EUR/USD naik 0,1% ke 1,1762, membalikkan penurunan sebelumnya, setelah muncul kabar bahwa Uni Eropa dan AS dapat mencapai kesepakatan dagang dengan Tarif 15% untuk sebagian besar impor asal Eropa.
Dolar Australia dan Selandia Baru memimpin Penguatan mata uang negara-negara G10, seiring membaiknya sentimen risiko di Pasar saham global. AUD/USD naik 0,5% ke 0,6589, dan NZD/USD naik 0,6% ke 0,6038.(yds)
Sumber: Bloomberg
