Dolar AS melemah terhadap euro pada hari Jumat (18/7), namun tetap membukukan kenaikan mingguan, seiring investor menimbang arah kebijakan Federal Reserve di tengah sinyal bahwa Tarif mulai meningkatkan tekanan inflasi. Sementara itu, Presiden AS Donald Trump terus melontarkan kritik terhadap Ketua The Fed, Jerome Powell.
Data hari Selasa menunjukkan kenaikan harga konsumen pada Juni, meski dianggap moderat. Sedangkan laporan indeks harga produsen (PPI) pada Rabu menunjukkan harga tetap stabil bulan lalu.
Powell menyatakan ia memperkirakan inflasi akan meningkat musim panas ini akibat kebijakan Tarif Trump. Pernyataan ini menyebabkan ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh The Fed menjadi tertunda.
Namun, Pasar tenaga kerja mulai menunjukkan tanda-tanda pelemahan, meskipun angka utama seperti pertumbuhan lapangan kerja dan tingkat pengangguran masih terlihat cukup solid.
“Kami masih menunggu apakah Tarif ini benar-benar diterapkan, bukan sekadar strategi negosiasi, dan menunggu data Pasar tenaga kerja yang lebih nyata,” ujar Lou Brien, analis dari DRW Trading di Chicago.
“Saat ini tingkat PHK masih di bawah level sebelum pandemi, tapi perekrutan sangat buruk. Dan jika tiba-tiba PHK melonjak, tingkat pengangguran bisa naik tajam dalam waktu singkat.”
Pelaku Pasar Obligasi saat ini memproyeksikan dua kali pemangkasan suku bunga oleh The Fed hingga akhir tahun (total 50 basis poin), dengan pemangkasan pertama diperkirakan terjadi pada bulan September.
Indeks Dolar AS nyaris flat di level 98,49, namun tetap naik 0,65% secara mingguan.
Euro naik 0,22% ke $1,1621, namun mencatat penurunan mingguan sebesar 0,59%.
Euro sempat memangkas penguatannya setelah Financial Times melaporkan bahwa Trump mendorong Tarif minimum 15–20% dalam kesepakatan dengan Uni Eropa.
Poundsterling (GBP) stagnan di $1,3411, menuju pelemahan mingguan sebesar 0,64%.
Yen Jepang sedikit melemah terhadap Dolar menjelang pemilu majelis tinggi Jepang pada hari Minggu, di mana partai berkuasa tampak rentan. Dolar naik 0,1% ke 148,75 yen, dan mencatat kenaikan mingguan sebesar 0,93%.(yds)
Sumber: Reuters

By IT EF