EUR/USD memulihkan penurunan yang tercatat pada hari sebelumnya, diperdagangkan di sekitar 1,1630 selama sesi Asia pada hari Jumat(18/7). Pasangan ini menguat karena Dolar AS (USD) melemah di tengah meredanya sentimen risiko menyusul pernyataan dovish dari pejabat Federal Reserve (Fed). Selain itu, Pasar keuangan kini memperkirakan tanggal mulai penurunan suku bunga pada bulan September, dan pejabat The Fed memperkirakan dua langkah pelonggaran akan dilakukan akhir tahun ini, menurut Reuters.
Presiden The Fed San Francisco, Mary Daly, menyatakan bahwa dua kali penurunan suku bunga tahun ini merupakan prospek yang “wajar”, sekaligus memperingatkan agar tidak menunggu terlalu lama. Sementara itu, Gubernur The Fed, Christopher Waller, mengatakan bahwa ia yakin The Fed harus menurunkan target suku bunganya pada pertemuan bulan Juli, dengan alasan meningkatnya risiko ekonomi. Waller menambahkan bahwa menunda penurunan suku bunga berisiko membutuhkan tindakan yang lebih agresif di kemudian hari.
Namun, Gubernur The Fed Adriana Kugler mengatakan bank sentral AS sebaiknya menunda pemotongan suku bunga “untuk beberapa waktu,” seraya mencatat bahwa dampak Tarif era Trump mulai terlihat pada harga konsumen. Kugler menekankan bahwa mempertahankan kebijakan moneter yang restriktif sangat penting untuk menjaga ekspektasi inflasi tetap terkendali.
Sementara itu, para pedagang terus memantau perkembangan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa (UE), dengan harapan kesepakatan dapat diselesaikan sebelum 1 Agustus. Presiden AS Donald Trump mengumumkan Tarif 30% untuk impor dari UE, meskipun ia menyatakan kesediaannya untuk bernegosiasi.
Pasar secara luas memperkirakan Bank Sentral Eropa (ECB) akan mempertahankan suku bunga pada pertemuannya minggu depan. Namun, Pasar masih memperkirakan akan ada satu lagi pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin akhir tahun ini. Beberapa pembuat kebijakan ECB memberikan sinyal sentimen yang beragam terkait pemotongan suku bunga. (az)
Sumber: FXStreet
