Harga Minyak naik tipis pada hari Senin (17/3) setelah Amerika Serikat berjanji untuk terus menyerang Houthi Yaman sampai kelompok yang berpihak pada Iran itu mengakhiri serangannya terhadap pengiriman, sementara data ekonomi China memicu harapan untuk permintaan yang lebih tinggi.
Presiden AS Donald Trump melancarkan serangan militer terhadap Houthi pada hari Sabtu atas serangan kelompok itu terhadap pengiriman Laut Merah. Seorang pejabat AS mengatakan kepada Reuters bahwa kampanye itu mungkin berlanjut selama berminggu-minggu.
Harga Minyak mentah berjangka Brent naik 28 sen, atau 0,4%, menjadi $70,85 per barel pada pukul 11:25 waktu timur AS (15:25 GMT) sementara harga Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS naik 22 sen, atau 0,3%, menjadi $67,39.
Kota pelabuhan Laut Merah Hodeidah dan provinsi Al Jawf di utara ibu kota Sanaa menjadi sasaran pada hari Senin, kata TV Al Masirah milik Houthi. Data ekonomi Tiongkok juga mendukung harga. Pertumbuhan penjualan eceran meningkat selama Januari-Februari sebagai tanda yang baik bagi para pembuat kebijakan yang berupaya meningkatkan konsumsi domestik, meskipun pengangguran meningkat dan produksi pabrik menurun.
Penjualan Minyak mentah Tiongkok pada Januari dan Februari naik 2,1% dibandingkan tahun sebelumnya, data resmi menunjukkan pada hari Senin, didukung oleh kilang baru dan perjalanan liburan, tetapi margin penyulingan yang lemah masih berlanjut.(yds)
Sumber: Reuters