Minyak naik tipis pada hari Kamis (6/3) setelah beberapa sesi yang penuh gejolak yang menyebabkan harga anjlok ke level terendah dalam tiga tahun, karena para pedagang terus mencerna tarif besar-besaran Presiden Trump pada mitra dagang utama AS dan kenaikan produksi OPEC+ yang tidak terduga.
Brent naik mendekati $70 per barel setelah turun lebih dari 6% selama empat sesi sebelumnya, sementara West Texas Intermediate mendekati $67. Trump menunda beberapa pungutan pada produsen mobil dan mempertimbangkan pengecualian untuk produk pertanian tertentu, tetapi masih melanjutkan tarif timbal balik pada tanggal 2 April.
Harga Minyak berjangka telah jatuh sejak pertengahan Januari karena kebijakan perdagangan Trump mengguncang pasar global dan negara-negara tetangga Amerika bersiap untuk melakukan tindakan balasan. OPEC+ juga telah mengisyaratkan rencana untuk mulai menghidupkan kembali produksi yang terhenti pada bulan April, menambah hambatan bearish mengingat para pedagang tidak mengharapkan kenaikan tersebut.
Tekanan jual hari Rabu didukung oleh aliran dari CTA, meskipun volume tersebut sebagian besar telah diharapkan berdasarkan pergerakan harga baru-baru ini, kata Nicky Ferguson, kepala penelitian kuantitatif di Energy Aspects. Pedagang tersebut harus mencapai posisi short maksimum mereka dalam beberapa hari mendatang, tambahnya.
Aliran tersebut membantu mendorong Brent futures ke wilayah oversold untuk pertama kalinya sejak September berdasarkan satu pengukur teknis. Istilah tersebut menyiratkan bahwa penurunan baru-baru ini berlebihan.
“Secara teknis, sekarang oversold dan Minyak mentah Brent dengan mudah membutuhkan waktu untuk naik,” kata Bjarne Schieldrop, kepala analis komoditas di SEB AB. Dalam beberapa hari terakhir Minyak telah “dijual karena OPEC+ telah mengubah strategi dan prioritasnya, tetapi surplus belum sepenuhnya tiba.”
Kilang Minyak Gulf Coast AS menempatkan lebih sedikit pesanan untuk Minyak mentah dari Meksiko, yang berencana untuk mengumumkan tanggapannya terhadap tarif Trump pada hari Minggu. Provinsi Alberta di Kanada akan membangun jaringan pipa ke pesisir untuk meningkatkan pengiriman Minyak ke Asia dan Eropa, menurut perdana menterinya.
Beberapa pengamat pasar mulai memikirkan kembali perkiraan harga mereka.
Morgan Stanley memangkas estimasi Brent hingga akhir tahun, dan memperkirakan patokan akan diperdagangkan pada kisaran $60 selama paruh kedua.
Minyak Brent untuk pengiriman Mei naik 0,2% menjadi $69,41 per barel pada pukul 10:54 pagi waktu London. Minyak WTI untuk pengiriman April naik 0,2% menjadi $66,43 per barel. (Arl)
Sumber : Bloomberg

By IT EF

One thought on “Minyak Stabil Setelah Penurunan Tajam Mendorong Harga ke Zona Oversold”

Comments are closed.