Harga Emas naik pada hari Selasa (4/3), didorong oleh melemahnya dolar dan meningkatnya permintaan aset safe haven di tengah meningkatnya konflik perdagangan menyusul pemberlakuan tarif baru oleh Presiden AS Donald Trump.
Harga Emas spot naik 0,6% menjadi $2.911,88 per ons pada pukul 02:16 ET (1916 GMT). Emas batangan telah naik hampir 11% sepanjang tahun ini dan mencapai rekor tertinggi $2.956,15 pada tanggal 24 Februari.
Harga Emas berjangka AS ditutup naik 0,7% menjadi $2.920,60.
“Penerapan tarif membawa ketidakpastian tingkat tinggi ke pasar, dan produk aset safe haven seperti Emas dan Perak terus berkinerja baik,” kata David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures. “Dolar AS mengalami tekanan terhadap beberapa mata uang utama lainnya, sehingga hal itu juga turut mendukung,” imbuhnya.
Tarif baru Trump sebesar 25% untuk impor dari Meksiko dan Kanada mulai berlaku pada pukul 05.01 GMT. Ia juga menggandakan tarif untuk barang-barang China menjadi 20%. China langsung membalas dengan tarif tambahan sebesar 10%-15% untuk impor AS tertentu mulai 10 Maret dan serangkaian pembatasan ekspor baru untuk entitas AS yang ditunjuk.
Kanada membalas dengan tarif sebesar 25% untuk impor AS senilai C$30 miliar yang berlaku langsung pada hari Selasa.
Indeks dolar AS (.DXY), turun 0,6%, mencapai level terendah sejak Desember dan membuat Emas yang dihargakan dalam dolar lebih murah bagi pembeli yang memegang mata uang lain.
Fokus investor beralih ke laporan ketenagakerjaan ADP yang akan dirilis pada hari Rabu dan laporan penggajian nonpertanian AS pada hari Jumat untuk mendapatkan petunjuk tentang lintasan suku bunga Federal Reserve.(mrv)
Sumber : Reuters

By IT EF

One thought on “Harga Emas Naik Seiring Pelemahan Dolar, Kekhawatiran Perang Dagang Pasca Tarif Trump”

Comments are closed.