Harga Emas naik lebih dari 1% pada hari Senin (3/3) setelah jatuh ke level terendah dalam tiga pekan pada sesi sebelumnya, didorong oleh melemahnya dolar serta pembelian aset safe haven di tengah kekhawatiran atas kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump.
Harga Emas spot naik 1,1% menjadi $2.890,57 per ons pada pukul 02.04 siang waktu timur AS (1904 GMT). Harga Emas berjangka AS ditutup 1,8% lebih tinggi pada $2.901,1.
Sementara Daniel Pavilonis, yang merupakan ahli strategi pasar senior di RJO Futures.”Saya pikir pada akhirnya kita berada di pasar yang sangat bullish dan Emas bisa naik jauh lebih tinggi dari $3.000… dengan tarif serta kemungkinan aksi balasan, saya masih berpikir Anda melihat bank sentral masuk dan membeli,”
Indeks dolar dibuka dengan penurunan lebih dari 1%, yang menjauh dari level tertinggi lebih dari dua pekan yang dicapai pada sesi sebelumnya, ini mencerminkan pelemahan yang membuat Emas yang dihargakan dalam dolar lebih murah bagi pembeli yang memegang mata uang lain.
Sementara Trump diperkirakan akan memutuskan pada hari Senin berapa tingkat tarif yang akan dikenakannya mulai Selasa pagi, pada impor dari Kanada dan Meksiko.
Pada pekan lalu, Trump mengancam Tiongkok dengan bea masuk tambahan sebesar 10%, yang juga akan berlaku pada hari Selasa, yang mengakibatkan tarif kumulatif sebesar 20%.
Investor juga akan fokus pada laporan ketenagakerjaan ADP yang akan dirilis pada hari Rabu dan data NFP AS yang akan dirilis pada hari Jumat guna mendapatkan petunjuk lebih lanjut mengenai kebijakan moneter Federal Reserve.
Meskipun secara luas dipandang sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian geopolitik dan ekonomi, Emas yang tidak memberikan imbal hasil menjadi kurang menarik bagi investor ketika suku bunga naik.
Harga Perak spot naik 2% menjadi $31,77 per ons, platinum naik 0,9% menjadi $956,50 dan paladium naik 2% menjadi $937,10.(yds)
Sumber: Reuters