Harga Emas naik pada hari Senin (3/3) pasca merosot ke level terendah dalam tiga pekan pada sesi sebelumnya, didorong oleh melemahnya dolar dan pembelian aset safe haven sebagai respons terhadap kekhawatiran atas kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump.
Harga Emas spot naik 0,5% menjadi $2.873,11 per ons pada pukul 09:29 waktu timur AS (1429 GMT). Harga Emas berjangka AS naik 1,3% menjadi $2.884,50.
Sementara Daniel Pavilonis, yang merupakan ahli strategi pasar senior di RJO Futures.”Saya pikir pada akhirnya kita berada di pasar yang sangat bullish dan Emas bisa naik jauh lebih tinggi dari $3.000… dengan tarif serta kemungkinan pembalasan, saya masih berpikir Anda melihat bank sentral masuk dan membeli,”
Indeks dolar turun 0,8%, menjauh dari level tertinggi lebih dari dua minggu yang dicapai pada sesi sebelumnya, mencerminkan pelemahan yang membuat Emas yang dihargakan dalam dolar lebih murah bagi pembeli yang memegang mata uang lain.
Trump diperkirakan akan memutuskan pada hari Senin berapa tingkat tarif yang akan dikenakannya mulai Selasa pagi untuk impor dari Kanada dan Meksiko. Ia telah berjanji untuk mengenakan tarif 25% pada impor kedua negara tetapi ini ditunda selama sebulan yang berakhir pada hari Selasa.
Minggu lalu, Trump mengancam Tiongkok dengan bea masuk tambahan 10%, yang juga akan berlaku pada hari Selasa, yang mengakibatkan tarif kumulatif sebesar 20%.
Fokus investor juga beralih ke laporan ketenagakerjaan ADP yang akan dirilis pada hari Rabu dan NFP AS yang akan dirilis pada hari Jumat untuk petunjuk lebih lanjut tentang kebijakan moneter Federal Reserve.
Ekspektasi seputar Fed, yang telah mempertahankan suku bunga stabil sejak Desember, kini tidak pasti menjelang data tersebut. Meskipun secara luas dipandang sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian geopolitik dan ekonomi, Emas yang tidak memberikan imbal hasil menjadi kurang menarik bagi investor ketika suku bunga naik.
Perak spot naik 1,7% pada $31,68 per ons, platinum naik 1,3% menjadi $959,90 dan paladium naik 2,1% menjadi $938,96.
“Kami melihat peluang untuk kenaikan yang lebih besar dalam Perak karena reli Emas menguat dan produksi industri global menandakan pemulihan yang moderat,” kata analis UBS dalam sebuah catatan.(yds)
Sumber: Reuters