Emas naik setelah koreksi tajam minggu lalu, dengan investor mempertimbangkan prospek ekonomi saat Presiden AS Donald Trump bersiap untuk menerapkan pungutan impor terhadap mitra dagang utama.
Emas batangan diperdagangkan di atas $2.870 per ons pada hari Senin (3/3), sementara ukuran kekuatan dolar terhadap sekeranjang mata uang turun. Trump hampir saja memukul Kanada dan Meksiko dengan tarif 25% minggu ini, dan berencana menggandakan pungutan terhadap Tiongkok. Ada kekhawatiran yang meningkat bahwa langkah-langkah tersebut akan merusak ekonomi AS yang sudah menunjukkan tanda-tanda pendinginan — sebuah skenario yang menggarisbawahi status logam mulia sebagai tempat berlindung.
Kekhawatiran atas pertumbuhan ekonomi telah meningkatkan ekspektasi pasar terhadap pemotongan suku bunga Federal Reserve, yang juga akan menambah daya tarik Emas batangan sebagai aset yang tidak menghasilkan.
Pada saat yang sama, kekhawatiran tetap ada bahwa tarif yang diusulkan Trump akan membuat tekanan harga tetap tinggi—pandangan yang menyebabkan dolar melonjak minggu lalu. Dolar AS yang lebih kuat membuat Emas berdenominasi dolar lebih mahal bagi investor asing.
Data AS baru-baru ini telah memicu kekhawatiran bahwa AS mungkin memasuki periode stagnasi, ketika ekonomi menghadapi pertumbuhan yang lesu dan harga yang tinggi. Itu dapat mendukung Emas, aset yang dianggap sebagai penyimpan nilai di masa yang tidak pasti.
Emas spot naik 0,5% menjadi $2.873,03 per ons pada pukul 11:44 pagi di London, setelah berakhir minggu lalu 2,7% lebih rendah. Indeks Spot Dolar Bloomberg turun 0,4%. Perak, paladium, dan platinum semuanya naik. (Arl)
Sumber: Bloomberg