Emas memperpanjang penurunan mingguan karena imbal hasil Treasury naik dan investor mengambil untung dari reli yang menggembirakan.
Emas batangan diperdagangkan mendekati $2.880 per ons, sekitar 2,3% di bawah rekornya pada hari Senin. Penurunan minggu ini akan mengakhiri kenaikan delapan minggu, yang terpanjang sejak 2020. Imbal hasil Treasury AS 10-tahun naik lebih dari 1% pada hari Kamis, yang memperkuat daya tarik relatif Emas, yang tidak memberikan bunga.
Kenaikan Emas baru-baru ini secara luas didukung oleh permintaan safe haven di tengah kekhawatiran dan kebingungan atas rencana Presiden AS Donald Trump untuk mengenakan tarif besar-besaran. Pada hari Rabu, ia mengatakan pemerintahannya akan mengenakan pungutan sebesar 25% pada Uni Eropa. Untuk Kanada dan Meksiko, batas waktu tarif tetap 4 Maret dan Trump belum memutuskan apakah akan memberikan perpanjangan lagi, kata seorang pejabat Gedung Putih.
Komentar Trump tentang waktu, ukuran, dan target tarifnya sering membingungkan pasar global, sementara langkah geopolitiknya juga menggarisbawahi peran Emas batangan sebagai penyimpan nilai di masa yang tidak pasti. Selain itu, penelitian baru menunjukkan bahwa pungutan yang direncanakan presiden atas impor dari Tiongkok dapat memukul ekonomi Amerika lebih dari yang ditunjukkan oleh data perdagangan resmi AS.
Ke depannya, investor akan menganalisis pengukur inflasi pilihan Federal Reserve pada hari Jumat untuk petunjuk lebih lanjut tentang kebijakan moneter. Investor Treasury mengantisipasi bank sentral akan mengalihkan fokusnya dari inflasi ke pertumbuhan.
Emas spot turun 1% menjadi $2.887,76 per ons pada pukul 10:01 pagi di London. Indeks Spot Dolar Bloomberg naik tipis 0,1%. Perak, platinum, dan paladium semuanya diperdagangkan dalam kisaran sempit.
Sumber: Bloomberg

By IT EF