Emas memperpanjang kenaikan di atas $2.850 karena ketegangan perang dagang
Monday, 10 February 2025 07:28 WIB. Harga emas menguat ke sekitar $2.865 pada sesi Asia awal hari Senin.Trump akan mengumumkan tarif timbal balik pada banyak negara minggu depan.Bank sentral Tiongkok memperluas cadangan emasnya untuk bulan ketiga pada bulan Januari.Harga emas (XAU/USD) memperpanjang reli ke sekitar $2.865 selama sesi Asia awal hari Senin. Logam mulia tersebut bergerak naik karena meningkatnya ketegangan perdagangan mendorong investor untuk mencari perlindungan pada aset safe haven.
Presiden AS Donald Trump mengatakan pada hari Jumat bahwa ia berencana untuk mengumumkan tarif timbal balik pada banyak negara pada hari Senin atau Selasa, yang akan segera berlaku. Hal ini, pada gilirannya, memberikan beberapa dukungan bagi logam kuning tersebut. Investor akan memantau dengan cermat perkembangan seputar ancaman perang dagang. “Fokus utama pasar emas terus menjadi ketidakpastian terkait kebijakan tarif Trump,” kata David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures.
Lebih jauh, Bank Rakyat Tiongkok (PBOC) menambah emas ke cadangannya pada bulan Januari untuk bulan ketiga, sehingga mendorong harga Emas karena Tiongkok adalah konsumen emas terbesar di dunia. Cadangan emas Tiongkok adalah 73,45 juta troy ounce pada akhir Januari, naik dari 73,29 juta sebulan sebelumnya. “PBOC kemungkinan akan terus mendiversifikasi cadangannya dalam jangka panjang, mengingat meningkatnya ketidakpastian geopolitik,” kata David Qu, ekonom di Bloomberg Economics. Di sisi lain, data yang dirilis oleh Departemen Tenaga Kerja pada hari Jumat menunjukkan pasar tenaga kerja tetap kuat, yang mungkin mencegah Federal Reserve (Fed) memangkas suku bunganya. Ekonomi AS menambah 143.000 pekerjaan pada bulan Januari, dibandingkan dengan kenaikan 170.000 yang diharapkan oleh para ekonom. Sementara itu, Tingkat Pengangguran turun menjadi 4,0% dibandingkan 4,1% sebelumnya, dibandingkan dengan ekspektasi 4,1%. Para pedagang sekarang mengharapkan bank sentral AS untuk memangkas suku bunga hanya satu kali tahun ini. Hal ini mungkin mengangkat Greenback dan membebani harga komoditas dalam denominasi USD.(Cay) Newsmaker23
Sumber: Fxstreet