Harga Emas Memanfaatkan Pelemahan Dolar AS saat Ketegangan Perdagangan Membayangi
Wednesday, 5 February 2025 07:25 WIB. Emas mencapai rekor tertinggi $2.845 pada Selasa malam selama sesi Amerika Utara saat Dolar AS jatuh, terbebani oleh penurunan imbal hasil obligasi Treasury AS. “Perang dagang” antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok memicu pelarian ke status safe haven logam kuning tersebut. XAU/USD diperdagangkan pada $2.843, naik lebih dari 1%.
Masalah geopolitik mendorong harga emas batangan. Meskipun Presiden AS Donald Trump menunda tarif pada Meksiko dan Kanada, bea masuk sebesar 10% pada barang-barang Tiongkok mulai berlaku, memicu tindakan pembalasan oleh Tiongkok.
Tiongkok menerapkan tarif pada produk-produk tertentu, seperti batu bara, Gas Alam Cair (LNG), Minyak Mentah, peralatan pertanian, dan truk listrik yang diimpor dari AS. Selain itu, Tiongkok telah memutuskan untuk mengenakan kontrol pada ekspor beberapa logam, yang penting untuk elektronik. Meningkatnya perang dagang AS-Tiongkok membebani Greenback, yang menurut Indeks Dolar AS (DXY), turun 0,43%, di bawah angka 108,00.
Oleh karena itu, logam yang tidak memberikan imbal hasil ini akan melanjutkan relinya, awalnya menuju $2.850, di atas angka $2.900.
Namun, para pembicara Federal Reserve (Fed) dapat membatasi kenaikan Emas jika mereka bersikap sedikit agresif. Presiden Fed San Francisco Mary Daly mengatakan pekerjaan The Fed belum selesai pada inflasi, seraya menambahkan bahwa ekonomi AS berada dalam posisi yang baik dan Bank Sentral berada dalam posisi yang kuat untuk menunggu dan melihat serta menilai dampak tarif.(mrv)
Sumber : FXStreet