Emas Menguat Seiring Penurunan Dolar,  Sementara Inflasi Kembali Menjadi Fokus

Emas Menguat Seiring Penurunan Dolar, Sementara Inflasi Kembali Menjadi Fokus

Wednesday, 13 November 2024 16:42 WIB. Emas meraih kenaikan kecil menyusul penurunan tajam yang terjadi setelah kemenangan Donald Trump dalam pemilihan umum yang memicu reli dolar.
Indeks dolar telah naik ke level tertingginya dalam hampir dua tahun, membuat emas dan komoditas lain yang dihargai dalam mata uang dolar lebih mahal bagi sebagian besar pembeli. Dana lindung nilai telah menghentikan spekulasi bullish pada logam mulia dan aliran dana yang diperdagangkan di bursa menjadi kurang mendukung di tengah rotasi yang meluas ke ekuitas AS.
Emas batangan telah merosot lebih dari 6% dari level tertinggi sepanjang masa pada 31 Oktober, tetapi masih naik lebih dari seperempat tahun ini. Emas batangan telah didukung oleh siklus pelonggaran moneter Federal Reserve, pembelian bank sentral, dan meningkatnya risiko geopolitik dan ekonomi yang mendorong permintaan aset safe haven.
Investor akan mencermati laporan indeks harga konsumen inti AS, yang tidak termasuk makanan dan energi, yang akan dirilis Rabu malam untuk mendapatkan petunjuk tentang langkah selanjutnya Fed setelah bank sentral AS memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin minggu lalu. Banyak ekonom melihat potensi dampak inflasi dari kebijakan Trump, termasuk tarif perdagangan, yang menyebabkan penurunan suku bunga lebih sedikit dari yang diperkirakan sebelumnya. Biaya pinjaman yang lebih rendah cenderung menguntungkan emas, yang tidak membayar bunga.
Harga emas spot naik 0,4% menjadi $2.608,58 per ons pada pukul 9:20 pagi di London, setelah penurunan 0,8% pada sesi sebelumnya. Indeks Bloomberg Dollar Spot sedikit berubah setelah tiga hari kenaikan. Perak naik, sementara paladium dan platinum stabil.(mrv)
Sumber : Bloomberg

By IT EF