Surabaya, 26 Agustus 2024 – Harga emas dunia kembali menguat lebih dari 1% pada Jumat (23/8), didorong oleh pelemahan dolar AS dan imbal hasil Treasury setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell memberikan sinyal kuat tentang pemangkasan suku bunga yang kemungkinan akan terjadi pada bulan September.
Harga emas spot naik 1,16%, mencapai $2.512,63 per ons pada akhir perdagangan, setelah sebelumnya menyentuh level tertinggi $2.531,60 pada awal pekan. Sementara itu, harga emas berjangka AS ditutup naik 1,2% pada $2.546,30 per ons.
Dalam pidatonya di Jackson Hole, Wyoming, Powell mengatakan bahwa “waktunya telah tiba” bagi The Fed untuk mulai memangkas suku bunga, dengan inflasi mendekati target 2%. Pernyataan ini memicu optimisme pasar terhadap emas, yang dikenal sebagai aset safe haven, terutama dalam situasi ketidakpastian ekonomi dan geopolitik.
Faktor Pendukung Kenaikan Harga Emas
- Kebijakan The Fed: Pernyataan Powell yang mendukung pelonggaran moneter memberikan angin segar bagi harga emas, dengan suku bunga yang lebih rendah meningkatkan daya tarik logam mulia ini dibandingkan obligasi pemerintah AS.
- Pelemahan Dolar AS: Indeks dolar AS turun 0,8% setelah pidato Powell, membuat emas lebih murah bagi investor yang menggunakan mata uang lain. Penurunan ini berkontribusi signifikan terhadap kenaikan harga emas.
- Permintaan Safe Haven: Kekhawatiran global, termasuk ketegangan geopolitik dan ketidakpastian ekonomi, terus mendorong investor untuk mencari perlindungan di aset-aset seperti emas.
Outlook Mingguan
Harga emas diperkirakan akan tetap stabil di sekitar level $2.510 hingga $2.520 per ons dalam beberapa hari ke depan, dengan potensi naik lebih tinggi jika dolar terus melemah dan spekulasi mengenai pemangkasan suku bunga meningkat.
Untuk minggu ini, fokus pasar akan tetap tertuju pada data ekonomi AS yang dapat memberikan petunjuk lebih lanjut mengenai langkah The Fed berikutnya. Jika data mendukung pelonggaran lebih lanjut, harga emas bisa menembus level $2.550 per ons.