Pada 15 Agustus 2024, harga emas naik tipis di sesi Asia awal, diperdagangkan di sekitar $2.449,68 per ons. Ketegangan geopolitik di Timur Tengah telah berperan besar dalam menjaga daya tarik emas sebagai aset safe-haven. Pembunuhan pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh dan komandan Hizbullah Fuad Shukr memperkuat kekhawatiran bahwa konflik dapat meningkat lebih jauh, yang mendukung kenaikan permintaan emas.
Analisis Harian: Tekanan CPI AS dan Ketegangan Geopolitik
Data inflasi (CPI) AS yang dirilis sebelumnya menunjukkan pemulihan harga konsumen yang sesuai dengan ekspektasi, mengurangi prospek penurunan suku bunga yang besar dari Federal Reserve. Harga emas sempat turun 1% setelah data tersebut, dengan harga spot emas berada di level $2.440,47 per ons.
Namun, ketegangan geopolitik yang meningkat di Timur Tengah menjaga minat terhadap emas sebagai aset lindung nilai. Konflik yang berpotensi meningkat antara Iran, Hizbullah, dan Israel menjadi faktor kunci dalam menjaga stabilitas harga emas dalam jangka pendek.
Prediksi Harian:
- Kenaikan Terbatas: Emas kemungkinan akan terus diperdagangkan di sekitar level $2.450 per ons, dengan batas atas di $2.460. Ketegangan geopolitik masih akan menjadi pendorong utama, tetapi aksi ambil untung mungkin menekan kenaikan harga.
- Support dan Resistance: Level support utama berada di sekitar $2.438, sementara resistance terdekat di $2.479. Volatilitas harga emas masih tinggi seiring pasar menantikan langkah lebih lanjut dari bank sentral AS dan perkembangan geopolitik.
Analisis Mingguan: Dampak Global dan Prospek Kebijakan The Fed
Secara mingguan, fokus pasar emas akan terpusat pada respons kebijakan Federal Reserve terkait inflasi serta perkembangan geopolitik di Timur Tengah. Jika ketegangan di kawasan itu terus meningkat, emas dapat mempertahankan momentum kenaikannya. Namun, jika inflasi di AS tetap stabil, emas mungkin menghadapi tekanan jangka menengah.
Faktor Penggerak Mingguan:
- Kebijakan Moneter AS: Ekspektasi bahwa Fed akan melonggarkan kebijakan moneternya tetap menjadi faktor utama yang mempengaruhi harga emas. Dengan inflasi yang sedikit melambat, peluang pemotongan suku bunga pada bulan September menurun.
- Ketegangan Timur Tengah: Ketidakpastian geopolitik terus mendominasi sentimen pasar. Konflik yang bereskalasi di kawasan ini dapat memperkuat posisi emas sebagai aset safe-haven.
Prediksi Mingguan:
- Potensi Bullish: Jika ketegangan geopolitik terus meningkat tanpa ada tanda-tanda deeskalasi, harga emas dapat mencapai kembali level $2.475 atau bahkan menembus level $2.500.
- Koreksi Terbatas: Jika data ekonomi AS terus mendukung stabilitas inflasi dan ketegangan di Timur Tengah berkurang, harga emas mungkin terkoreksi hingga $2.430 per ons, tetapi koreksi ini diprediksi bersifat sementara.
Kesimpulan
Harga emas saat ini berada di persimpangan antara perkembangan geopolitik dan kebijakan moneter. Ketegangan di Timur Tengah akan menjadi faktor utama yang mempengaruhi harga dalam jangka pendek, sedangkan keputusan Federal Reserve terkait suku bunga akan memberikan arahan yang lebih jelas untuk tren jangka menengah. Investor perlu memperhatikan faktor-faktor ini untuk mengambil keputusan yang tepat dalam trading emas di minggu-minggu mendatang.