
Laju kenaikan harga layanan Jepang untuk bisnis melambat pada bulan Juni paling banyak sejak Oktober 2020, menjelang pertemuan keputusan kebijakan bank sentral minggu ini.
Ukuran harga layanan yang dihadapi oleh perusahaan Jepang mencapai 1,2%, turun dari 1,7% pada bulan Mei, Bank of Japan (BoJ) melaporkan pada hari Rabu. Analis memperkirakan perlambatan pertumbuhan harga menjadi 1,5%. Dari bulan sebelumnya, harga turun 0,2%.
Angka tersebut merupakan indikasi terbaru dari puncak inflasi di ekonomi terbesar ketiga dunia tersebut. Harga layanan dilihat oleh para ekonom sebagai indikasi bagaimana kenaikan harga menyebar di ekonomi yang lebih luas.
Awal bulan ini, ukuran biaya material juga melambat di bulan Juni. Pembacaan terbaru dari pertumbuhan harga Tokyo, yang akan dirilis pada hari Jumat, diperkirakan akan menunjukkan bahwa inflasi inti di ibu kota melambat di bawah 3% untuk pertama kalinya sejak September bulan ini. BOJ mengatakan bahwa inflasi akan memuncak karena tekanan biaya yang didorong oleh impor mereda.
Bank sentral diperkirakan akan mempertahankan kerangka kebijakan utamanya pada hari Jumat, sementara beberapa ekonom mengharapkan penyesuaian pada program kontrol kurva imbal hasil bank. Gubernur Kazuo Ueda telah mengindikasikan bahwa bank tetap berhati-hati tentang pengetatan kebijakan sampai menjadi yakin tentang inflasi yang tetap di atas target 2% dengan cara yang stabil. (knc)
Sumber : Bloomberg