
Oil Sideways, AS–China Memanas
Harga Minyak stabil setelah menyentuh level terendah 5 bulan. WTI bergerak di dekat $59/barel dan Brent sekitar $62, menandakan Pasar masih ragu-ragu setelah penurunan tajam sebelumnya.
IEA memperkirakan kelebihan pasokan yang belum pernah terjadi: pada 2026, suplai global bisa melebihi permintaan ~4 juta barel per hari. Prospek glut ini menekan sentimen, dan beberapa bank Wall Street melihat peluang harga kembali ke kisaran $50-an.
Di sisi geopolitik, tensi AS–China kembali panas: Beijing menjatuhkan sanksi pada unit AS dari raksasa pelayaran Korea, memicu kekhawatiran aksi balasan. Meski begitu, USTR Jamieson Greer menilai ketegangan ekspor bisa mereda usai pembicaraan terbaru—sinyal campur aduk yang bikin volatilitas tetap tinggi.
Secara kinerja, Minyak melemah pada Agustus–September, dan WTI sudah turun sekitar 18% ytd. Pagi ini di Singapura, WTI Nov berada di $58,72, sementara Brent Des ditutup turun 1,5% ke $62,39. Fokus Pasar: konfirmasi data permintaan vs suplai dan arah negosiasi dagang berikutnya.(asd)
Sumber : Newsmaker.id
Analisis Komprehensif Pasar Minyak
Pasar Minyak dunia mengalami dinamika yang kompleks dipengaruhi faktor supply-demand, geopolitik, dan kebijakan energi global.
Faktor Penentu Harga Minyak
- Kebijakan OPEC+: Kuota produksi dari kartel Minyak mempengaruhi supply global.
- Data Inventori AS: Laporan mingguan EIA menjadi indikator penting demand.
- Tensi Timur Tengah: Stabilitas kawasan produsen Minyak utama.
- Permintaan Global: Pemulihan ekonomi pasca-pandemic mempengaruhi konsumsi.
Panduan Analisis Pasar Keuangan
Untuk sukses dalam trading dan investasi, penting untuk memahami berbagai alat analisis yang tersedia:
analisis fundamental
Analisis fundamental melibatkan studi mendalam tentang kondisi ekonomi, kebijakan moneter, dan faktor makro yang mempengaruhi Pasar. Tools seperti kalender ekonomi dan laporan fundamental menjadi kunci.
Analisis Teknikal
Analisis teknikal menggunakan data harga historis dan volume untuk memprediksi pergerakan masa depan. Indikator seperti moving average, RSI, dan MACD sering digunakan oleh trader.
Manajemen Risiko
Implementasi manajemen risiko yang tepat, termasuk position sizing dan stop-loss, sangat penting untuk keberlanjutan trading dalam jangka panjang.
