
Tekanan Berkurang, Perak Kehilangan Tenaga
Harga Perak spot merosot setelah mencapai titik tertinggi sepanjang masa pada Selasa pagi (14/10), karena tekanan di London mulai menunjukkan tanda-tanda mereda.
Harga Perak spot turun 1,6%, setelah mencapai rekor $53,55 per ons di London pada Selasa pagi. Harga tersebut sekitar $1 lebih tinggi dari puncak yang ditetapkan pada Januari 1980 pada kontrak yang sekarang sudah tidak berlaku yang diawasi oleh Chicago Board of Trade, ketika miliarder Hunt bersaudara berusaha memonopoli Pasar.
Kekhawatiran tentang kurangnya likuiditas di London telah memicu perburuan Perak di seluruh dunia, dengan harga acuan melonjak ke level yang hampir belum pernah terjadi sebelumnya di New York. Hal itu mendorong beberapa pedagang untuk memesan slot kargo pada penerbangan transatlantik untuk batangan Perak — moda transportasi mahal yang biasanya disediakan untuk Emas — untuk mendapatkan keuntungan dari harga yang lebih tinggi di London.
Batangan Perak tersebut akan mulai berdatangan dalam beberapa minggu mendatang, menurut beberapa pedagang, dan perdagangan arbitrase telah mengikis premi secara substansial. Selisih harga turun menjadi sekitar 80 sen per ons pada hari Selasa, turun dari selisih harga sebesar $3 minggu lalu.
Pekan lalu, suku bunga BI sewa Perak — yang mewakili biaya tahunan peminjaman logam di Pasar London — melonjak hingga lebih dari 30% dalam basis satu bulan pada hari Jumat. Hal ini menciptakan biaya yang sangat tinggi bagi mereka yang ingin memperpanjang posisi short.
“Apa yang kita lihat pada sesuatu seperti Perak hanyalah ketidaksesuaian, mungkin dengan beberapa kontrak kertas relatif terhadap posisi fisiknya,” ujar Evy Hambro, Kepala Global Blackrock Thematic and Sector Investing, kepada Bloomberg TV pada hari Selasa.
Lonjakan permintaan dari India dalam beberapa minggu terakhir telah mengurangi pasokan batangan Perak yang tersedia untuk diperdagangkan di London. Hal ini menyusul serbuan pengiriman Perak ke New York awal tahun ini karena kekhawatiran bahwa logam tersebut dapat dikenakan Tarif AS yang memicu dislokasi besar antara kedua pusat perdagangan tersebut.
Meskipun logam mulia secara resmi dibebaskan dari pungutan pada bulan April, para pedagang tetap waspada menjelang kesimpulan dari apa yang disebut penyelidikan Pasal 232 oleh Pemerintah AS terhadap mineral-mineral penting—yang mencakup Perak, serta platinum dan paladium. Investigasi tersebut telah menghidupkan kembali kekhawatiran bahwa logam-logam tersebut dapat terseret dalam Tarif baru, yang memperburuk ketatnya Pasar.
Emas naik ke rekor tertinggi lainnya, melanjutkan kenaikan delapan minggu berturut-turut di tengah melonjaknya permintaan untuk aset-aset safe haven.
Pada saat yang sama, analis Goldman Sachs Group Inc. memperingatkan potensi koreksi harga di Pasar Perak yang relatif tidak likuid yang berukuran sepersembilan ukuran Emas.
“Tanpa tawaran bank sentral untuk menjangkar harga Perak, bahkan penurunan sementara dalam arus investasi dapat memicu koreksi yang tidak proporsional, karena hal itu juga akan meredakan ketatnya London yang mendorong sebagian besar reli baru-baru ini,” tulis para analis Goldman dalam sebuah catatan.
Empat logam mulia utama telah melonjak antara 57% dan 82% tahun ini, dalam reli yang mendominasi Pasar komoditas. Kenaikan Emas telah didukung oleh pembelian oleh bank sentral, peningkatan kepemilikan dalam dana yang diperdagangkan di bursa (ETF), dan penurunan suku bunga oleh Federal Reserve AS.
Permintaan untuk aset safe haven juga telah dibantu oleh ketegangan perdagangan AS-Tiongkok yang berulang, ancaman terhadap independensi The Fed, dan penutupan Pemerintah AS.
“Tampaknya tidak ada alasan yang kuat untuk melawan tren Emas dan Perak,” kata Shyam Devani, seorang investor di Singapura. “Tren tersebut semakin jelas dan kemungkinan akan berlanjut karena masalah mendasar seperti Pemerintah yang lemah, posisi anggaran yang buruk, kebingungan dalam kebijakan moneter, semuanya bersekongkol untuk mendorong Emas dan Perak lebih tinggi.”
Pada hari Senin, analis di Bank of America Corp. menaikkan target harga Perak di akhir tahun 2026 dari sekitar $44 per ons menjadi $65, dengan alasan defisit Pasar yang terus berlanjut, kesenjangan fiskal yang tinggi, dan suku bunga yang lebih rendah.
Harga Emas spot diperdagangkan 0,5% lebih tinggi pada $4.129,26 per ons pukul 11.15 pagi di London, setelah menyentuh level tertinggi sepanjang masa di $4.179,70 pada awal sesi. Indeks Bloomberg Dollar Spot naik 0,2%, melanjutkan kenaikan minggu lalu. Platinum dan paladium menguat.
Sumber: Bloomberg.com
Panduan Analisis Pasar Keuangan
Untuk sukses dalam trading dan investasi, penting untuk memahami berbagai alat analisis yang tersedia:
Analisis Fundamental
Analisis fundamental melibatkan studi mendalam tentang kondisi ekonomi, kebijakan moneter, dan faktor makro yang mempengaruhi Pasar. Tools seperti kalender ekonomi dan laporan fundamental menjadi kunci.
Analisis Teknikal
Analisis teknikal menggunakan data harga historis dan volume untuk memprediksi pergerakan masa depan. Indikator seperti moving average, RSI, dan MACD sering digunakan oleh trader.
Manajemen Risiko
Implementasi manajemen risiko yang tepat, termasuk position sizing dan stop-loss, sangat penting untuk keberlanjutan trading dalam jangka panjang.
