Analisis Yen Turun Terendah 7 Bulan karena Kekhawatiran Fiskal, Euro Melemah - Data Pasar 2025-10-08

Yen Turun Terendah 7 Bulan karena Kekhawatiran Fiskal, Euro Melemah

Kekhawatiran atas prospek fiskal di Jepang mendorong yen ke level terendah lebih dari tujuh bulan terhadap Dolar AS pada Selasa (7/10), sementara ketidakpastian politik di Prancis menekan euro.
Para pelaku Pasar juga menunggu isyarat kapan Pemerintah federal AS akan dibuka kembali. Yen merosot sejak kemenangan kepemimpinan Sanae Takaichi di Jepang pada Sabtu.
Takaichi, yang diperkirakan akan menjadi perdana menteri Jepang berikutnya, berjanji mendorong ekonomi Jepang dengan belanja agresif dan mengkritik kenaikan suku bunga Bank of Japan (BoJ). “Akan ada masa ketika (investor) mencoba mencari tahu secara tepat bagaimana kebijakannya akan memengaruhi mata uang,” kata Lou Brien, analis strategi di DRW Trading, Chicago.
Pedagang Pasar uang kini memperkirakan 26% bahwa BoJ akan menaikkan suku bunga pada pertemuan kebijakan berikutnya pada 30 Oktober, turun dari sekitar 60% sebelum kemenangan Takaichi.
Terhadap yen Jepang, “Untuk bulan ini, BoJ mungkin menahan suku bunga demi kehati-hatian, tetapi pada Desember mereka akan mendapat lebih banyak data dan saya pikir mereka akan melakukan kenaikan lagi,” kata Mohamad Al-Saraf, asisten riset valas di Danske Bank. “Inflasi masih terlalu tinggi, suku bunga masih terlalu rendah, dan peluang kenaikan BoJ lagi tahun ini masih ada.” Menteri keuangan Jepang mengatakan otoritas memantau pergerakan berlebihan di Pasar valas. Dolar terakhir naik 1% ke 151,86 dan sempat menyentuh 151,93, tertinggi sejak 19 Februari. Meski begitu, beberapa analis mengatakan BoJ kemungkinan akan terus menaikkan suku bunga karena menghadapi inflasi yang relatif tinggi.
Euro tetap rapuh setelah perdana menteri Prancis mengundurkan diri pada Senin, menambah tekanan pada Presiden Emmanuel Macron dan meragukan konsolidasi fiskal. Prancis kini kemungkinan akan melewatkan tenggat untuk mengajukan RUU anggaran 2026, sehingga anggota parlemen perlu mengesahkan undang-undang darurat sementara untuk mengotorisasi belanja mulai 1 Januari sampai anggaran penuh disetujui.
Mata uang tunggal terakhir turun 0,43% ke $1,1659. Indeks Dolar naik 0,46% ke 98,57.
Mata uang AS telah melemah tahun ini karena kekhawatiran prospek fiskal yang memburuk, ekspektasi perlambatan pertumbuhan, dan kekhawatiran bahwa kebijakan Tarif Presiden Donald Trump akan membuat investor menjauhi aset AS.
Namun, pergerakan itu terhenti sejak akhir Juni dengan greenback cenderung berkonsolidasi terhadap sebagian besar mata uang utama, kata Brien dari DRW. Brien memperkirakan pelemahan Dolar akan berlanjut karena Pasar tenaga kerja yang melemah.
Survei Fed New York yang dirilis Selasa menunjukkan warga AS semakin khawatir tentang prospek Pasar kerja pada September, sembari menaikkan proyeksi inflasi jangka pendek. Gubernur Fed Stephen Miran pada Selasa mengatakan ia lebih optimistis daripada yang lain soal prospek inflasi dan menilai ketenangan relatif Pasar Obligasi AS saat ini mendukung dorongan cepat untuk menurunkan suku bunga.
Di Pasar kripto, Bitcoin turun 3,51% ke $120,8601 setelah mencetak rekor $126,223.18 pada Senin.(yds)
Sumber: Reuters

Panduan Analisis Pasar Keuangan

Untuk sukses dalam trading dan investasi, penting untuk memahami berbagai alat analisis yang tersedia:

Analisis Fundamental

Analisis fundamental melibatkan studi mendalam tentang kondisi ekonomi, kebijakan moneter, dan faktor makro yang mempengaruhi Pasar. Tools seperti kalender ekonomi dan laporan fundamental menjadi kunci.

Analisis Teknikal

Analisis teknikal menggunakan data harga historis dan volume untuk memprediksi pergerakan masa depan. Indikator seperti moving average, RSI, dan MACD sering digunakan oleh trader.

Manajemen Risiko

Implementasi manajemen risiko yang tepat, termasuk position sizing dan stop-loss, sangat penting untuk keberlanjutan trading dalam jangka panjang.

By IT EF