Harga Minyak naik sekitar 3% pada hari Kamis (8/6), yang didorong oleh harapan terobosan dalam perundingan perdagangan yang akan datang antara AS dan Tiongkok, dua konsumen Minyak terbesar di dunia.
Harga Minyak mentah Brent ditutup naik $1,72, atau 2,8%, pada $62,84 per barel. Minyak mentah West Texas Intermediate AS naik $1,84, atau 3,2%, menjadi $59,91.
Menteri Keuangan AS Scott Bessent akan bertemu dengan pejabat ekonomi tertinggi Tiongkok pada 10 Mei di Swiss untuk negosiasi mengenai perang dagang yang mengganggu ekonomi global. Optimisme seputar perundingan tersebut memberikan dukungan kepada pasar, kata analis SEB Ole Hvalbye.
Kedua negara tersebut adalah dua ekonomi terbesar di dunia dan dampak dari sengketa perdagangan mereka kemungkinan akan menurunkan pertumbuhan konsumsi Minyak mentah. Para analis memperingatkan bahwa volatilitas yang disebabkan oleh tarif baru-baru ini di pasar Minyak belum berakhir.
“Premi risiko global yang mendorong harga Minyak naik turun selama beberapa tahun terakhir telah digantikan oleh premi tarif yang juga akan berfluktuasi sebagai respons terhadap berita utama terbaru dari pemerintahan Trump,” kata Jim Ritterbusch, dari konsultan energi AS Ritterbusch and Associates, dalam sebuah catatan.
Dalam perkembangan perdagangan lainnya, Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer mengumumkan “kesepakatan terobosan” pada perdagangan yang memberlakukan tarif 10% atas barang-barang yang diimpor dari Inggris sementara Inggris setuju untuk menurunkan tarifnya menjadi 1,8% dari 5,1% dan memberikan akses yang lebih besar ke barang-barang AS.(yds)
Sumber: Reuters