Emas melemah pada hari Rabu (12/3) karena kemungkinan kesepakatan gencatan senjata di Ukraina, sementara investor bersiap untuk data inflasi utama AS di hari ini untuk mengukur jalur suku bunga Federal Reserve di tengah ketegangan perdagangan dan kekhawatiran perlambatan ekonomi.
Harga Emas spot turun 0,1% menjadi $2.912,71 per ons pada pukul 00.46 GMT, sementara harga Emas berjangka AS turun 0,1% menjadi $2.919,00.
Sementara Amerika Serikat sepakat pada hari Selasa untuk melanjutkan bantuan militer dan pembagian intelijen dengan Ukraina setelah pembicaraan di mana Kyiv mengatakan akan menerima proposal AS untuk gencatan senjata 30 hari dalam konfliknya dengan Rusia, kata kedua negara dalam pernyataan bersama.
Selain itu, Presiden AS Donald Trump membela kebijakan tarifnya pada hari Selasa saat ia bertemu dengan para CEO perusahaan-perusahaan terbesar di Amerika, termasuk banyak perusahaan yang nilai pasarnya telah anjlok dalam beberapa hari terakhir karena resesi dan ketakutan inflasi memperburuk sentimen konsumen dan investor.
Tarif Trump secara luas diperkirakan akan memicu inflasi dan ketidakpastian ekonomi, dan telah mendorong Emas mencapai rekor tertinggi $2.956,15 pada tanggal 24 Februari. Emas dipandang sebagai lindung nilai terhadap risiko politik dan inflasi.
Saat ini investor menunggu data Indeks Harga Konsumen (IHK) AS yang akan dirilis hari ini untuk menganalisis sikap suku bunga yang mungkin diambil Fed tahun ini. Jika tekanan harga yang meningkat memaksa Fed untuk mempertahankan suku bunga lebih tinggi, Emas mungkin kehilangan daya tariknya karena merupakan aset yang tidak menghasilkan.
Perak spot turun 0,5% menjadi $32,77 per ons, platinum naik 0,4% menjadi $978,54, dan paladium turun 0,5% menjadi $941,43.
Sumber: Reuters