AUD/JPY Bertahan Di Bawah 93,50 Setelah Memangkas Kerugian Baru-Baru Ini

AUD/JPY memangkas kerugian hariannya, bertahan di sekitar 93,30 selama jam perdagangan Eropa pada hari Senin(10/3). Pasangan mata uang tersebut menghadapi tekanan karena Bank of Japan (BoJ) secara luas diperkirakan akan menaikkan suku bunga lebih lanjut tahun ini sebagai bagian dari normalisasi kebijakan moneternya.
Ekspektasi investor terhadap kenaikan suku bunga BoJ lainnya diperkuat oleh data yang dirilis sebelumnya pada hari Senin, yang menunjukkan penurunan 1,8% dalam pendapatan tunai riil karena inflasi yang terus-menerus. Selain itu, optimisme bahwa kenaikan upah yang substansial tahun lalu akan berlanjut tahun ini mendukung kasus untuk pengetatan kebijakan lebih lanjut. Hal ini telah mendorong imbal hasil obligasi pemerintah Jepang (JGB) lebih tinggi, mempersempit perbedaan suku bunga antara Jepang dan ekonomi lain, dan pada akhirnya menguntungkan JPY yang berimbal hasil lebih rendah.
Dolar Australia (AUD) menerima dukungan dari pertumbuhan PDB yang lebih kuat dari perkiraan dan data perdagangan dari Australia yang dirilis minggu lalu. Terkait kebijakan moneter, Risalah Rapat Bank Sentral Australia (RBA) terbaru mengindikasikan kehati-hatian terkait pemangkasan suku bunga lebih lanjut, dengan mengklarifikasi bahwa pemangkasan suku bunga Februari tidak menandakan komitmen untuk pelonggaran lebih lanjut.
Pasangan AUD/JPY mungkin menghadapi tantangan karena meningkatnya ketegangan perdagangan global yang melemahkan selera risiko investor. Tarif balasan Tiongkok atas berbagai produk pertanian AS mulai berlaku pada hari Senin, sebagai respons atas kenaikan tarif impor Tiongkok dari 10% menjadi 20% minggu lalu oleh AS, mengingat peran Tiongkok sebagai mitra dagang terbesar Australia.
Selain itu, Tiongkok mengumumkan pada hari Sabtu bahwa mereka akan mengenakan tarif 100% atas Minyak lobak Kanada, bungkil biji Minyak, dan kacang polong, bersama dengan pungutan 25% atas produk akuatik Kanada dan daging babi. Langkah tersebut merupakan balasan atas tarif yang dikenakan oleh Kanada pada bulan Oktober, yang meningkatkan ketegangan perdagangan. Hal ini menandai babak baru dalam konflik perdagangan yang lebih luas yang sebagian besar didorong oleh kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump.(Ads)
Sumber: FXStreet