Harga Emas naik di tengah melemahnya Dolar AS (USD) karena perang dagang antara Amerika Serikat (AS), Kanada, Meksiko, dan Tiongkok meningkat dengan tarif baru yang mulai berlaku pada hari Selasa. Oleh karena itu, USD yang lebih lemah mendukung logam mulia tersebut. XAU/USD diperdagangkan pada $2.918, naik 0,62%.
Sentimen pasar tetap suram setelah tarif 25% untuk Kanada dan Meksiko dan bea tambahan 10% untuk Tiongkok mulai berlaku sekitar tengah malam. Akibatnya, para pedagang yang mencari keamanan mendorong harga Emas Batangan lebih tinggi karena meningkatnya permintaan, sementara Greenback menurun secara keseluruhan.
Sementara itu, data AS yang baru-baru ini terungkap memicu kekhawatiran resesi. Model PDB Atlanta Fed Now memproyeksikan produk Domestik Bruto (PDB) untuk Q1 2025 sebesar -2,8%, turun dari 1,6% yang diperkirakan pada hari Senin.
Pada hari Senin, pembacaan ISM Februari dan PMI Manufaktur Global S&P beragam. Yang pertama melambat mendekati ambang batas ekspansi/kontraksi 50, sementara yang terakhir berekspansi dengan solid. Imbal hasil Treasury AS turun karena data tersebut karena para pedagang mulai memperkirakan penurunan suku bunga Federal Reserve (Fed).
Oleh karena itu, para pedagang yang mencari keamanan membeli Emas Batangan yang mendorong harga mendekati $2.900.
Fokus para pedagang Emas beralih ke rilis IMP Jasa ISM, data Klaim Pengangguran Awal, dan Nonfarm Payrolls Februari.(ads)
Sumber: FXStreet

By IT EF