Harga Minyak mempertahankan sebagian besar kenaikan harian terbesarnya dalam lebih dari enam pekan terakhir karena investor mengkaji dampak dari eskalasi ancaman tarif Presiden AS Donald Trump terhadap mitra dagang utama negara tersebut.
Harga Minyak West Texas Intermediate diperdagangkan mendekati $70 per barel setelah melonjak lebih dari 2% pada hari Kamis, dengan Brent ditutup sedikit di atas $74.
Sementara Trump menegaskan rencananya untuk mengenakan pajak atas impor dari Kanada dan Meksiko mulai 4 Maret, termasuk kemungkinan pungutan sebesar 10% atas produk energi Kanada. Hal ini dapat meningkatkan biaya Minyak mentah, meskipun biaya yang lebih tinggi atas semua barang lainnya berisiko memperlambat pertumbuhan dan merugikan permintaan Minyak.
Harga Minyak mentah tetap berada di jalur untuk kerugian bulanan karena data ekonomi yang buruk memicu kekhawatiran atas pertumbuhan global.
Selain itu Trump juga telah menaikkan tarif terhadap China, importir Minyak mentah terbesar di dunia. Di sisi pasokan, ekspor pipa dari wilayah semi-otonom Kurdistan Irak dapat dimulai kembali, meskipun OPEC+ secara luas dipandang cenderung menunda peningkatan produksi.
Terkait Ukraina, Trump mengatakan bahwa negosiasi mengenai kesepakatan terkait perang sudah “sangat maju” meskipun belum ada yang konklusif yang dicapai. Ia mengatakan AS akan menjadi mitra utama dalam mengembangkan ekstraksi komoditas Ukraina termasuk Minyak dan gas, serta mineral dan tanah jarang.
Minyak WTI untuk pengiriman April turun 0,3% menjadi $70,16 per barel pada pukul 8:11 pagi di Singapura.
Minyak jenis Brent untuk pengiriman April ditutup 2,1% lebih tinggi pada $74,04 per barel pada hari Kamis.(yds)
Sumber: Bloomberg