Emas berada di jalur untuk penurunan mingguan pertamanya tahun ini karena investor melakukan aksi profit take dari reli yang memecahkan rekor di tengah meningkatnya kekhawatiran atas agenda tarif Presiden Donald Trump, yang telah memperkuat dolar AS.
Emas batangan diperdagangkan mendekati $2.875 per ons, dan ditutup 1,3% lebih rendah pada hari Kamis setelah Trump mengatakan tarif pada Kanada dan Meksiko akan segera diterapkan pada tanggal 4 Maret, dan bahwa ia akan mengenakan pungutan tambahan pada impor Tiongkok.
Dolar AS naik 0,6%, membuat logam mulia tersebut kurang menarik bagi investor asing karena didenominasi dalam mata uang tersebut.
Penurunan Emas dalam beberapa hari terakhir terjadi setelah meningkatnya permintaan aset safe haven membantu mendorong harga ke rekor tertinggi $2.956,19 per ons pada hari Senin.
Kegelisahan yang meluas akan dampak tarif potensial Trump terhadap inflasi, perang dagang, ekonomi global, dan geopolitik AS telah menggarisbawahi peran Emas batangan sebagai penyimpan nilai di masa yang tidak pasti.
Nanti pada hari Jumat, investor akan menganalisis indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi inti AS (PCE) yang mengecualikan biaya makanan dan energi yang sering kali fluktuatif untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut mengenai jalur kebijakan moneter. Indeks inflasi pilihan Federal Reserve diperkirakan akan mendingin ke laju paling lambat sejak Juni. Suku bunga yang lebih rendah positif untuk Emas batangan tanpa bunga.
Harga Emas spot turun 0,1% menjadi $2.875,19 per ons pada pukul 8:11 pagi di Singapura, yang akan mengalami penurunan mingguan sekitar 2%.
Indeks Bloomberg Dollar Spot datar. Harga Perak, platinum, dan paladium semuanya turun.(yds)
Sumber: Bloomberg

By IT EF