Harga Perak naik di atas $32,50 per ons pada hari Senin (24/2), yang memulihkan sebagian kerugian dari sesi sebelumnya karena dolar berada di bawah tekanan akibat memburuknya prospek ekonomi di AS dan euro yang lebih kuat.
Sementara perdagangan yang sedang berlangsung serta ketidakpastian geopolitik terus memicu permintaan safe haven untuk logam mulia tersebut.
Pekan lalu, ancaman Presiden AS Donald Trump untuk mengenakan tarif pada sektor-sektor utama, termasuk mobil, semikonduktor, farmasi, dan kayu, membuat pasar tetap waspada.
Pada hari Jumat, Trump juga mengonfirmasi bahwa Rusia memang telah menginvasi Ukraina, sambil mengumumkan bahwa Kyiv akan segera menandatangani perjanjian mineral dengan AS sebagai bagian dari upaya untuk menyelesaikan konflik tersebut.
Sementara itu, di Jerman, Uni Demokratik Kristen yang konservatif memenangkan pemilihan umum, dengan pemimpin Friedrich Merz diharapkan membentuk pemerintahan koalisi yang berfokus pada reformasi fiskal.(yds)
Sumber: Trading Economics