Harga Minyak mentah sedikit turun pada Jumat (21/2), tetapi masih berada di jalur kenaikan mingguan di tengah kekhawatiran pasokan Rusia dan prospek permintaan yang membaik di AS dan Tiongkok.
Minyak mentah Brent turun 0,6% menjadi US$76,05/barel dan Minyak mentah West Texas Intermediate turun 0,6% menjadi US$72,04/barel pada pandangan terakhir. Namun, keduanya berada di jalur kenaikan mingguan terbesar sejak awal Januari.
Arus Minyak Caspian Pipeline Consortium, yang membawa ekspor Minyak mentah dari Kazakhstan, turun 30%-40% pada Selasa menyusul serangan pesawat nirawak Ukraina, kata Rusia. Namun, Kazakhstan telah memompa volume tertinggi meskipun terjadi kerusakan pada rute ekspor utamanya, Reuters melaporkan, mengutip sumber industri.
Sementara itu, persediaan Minyak mentah AS meningkat sementara stok bensin dan sulingan turun minggu lalu, menurut data dari Badan Informasi Energi AS. Penurunan stok bensin dan sulingan memberikan dukungan harga, bersama dengan pasokan yang ketat di Rusia, kata analis dalam laporan tersebut.
Permintaan Minyak global juga telah meningkat sebesar 1,4 juta barel per hari menjadi 103,4 juta barel per hari hingga 19 Februari, Reuters mengutip analis JPMorgan.
Permintaan diperkirakan akan terus tumbuh di tengah cuaca dingin di AS dan peningkatan aktivitas industri di Tiongkok saat orang-orang kembali dari liburan.(yds)
Sumber: MTN Newswires

By IT EF