Harga Perak (XAG/USD) pulih dari kerugian intraday dan berbalik datar mendekati $33,00 pada jam perdagangan Amerika Utara pada hari Rabu (19/2). Logam putih bangkit kembali karena daya tariknya sebagai aset safe haven tetap kuat di tengah kekhawatiran perlambatan ekonomi global dari potensi tarif oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Presiden Trump mengancam akan mengenakan tarif 25% pada mobil, farmasi, dan semikonduktor dan bahwa tarif dapat meningkat secara substansial tahun depan. Trump menambahkan bahwa beberapa tarif dapat diberlakukan pada bulan April, kerangka waktu yang sama di mana ia telah merencanakan untuk mengungkap rencana tarif timbal balik juga.
Sementara permintaan aset safe haven Perak tetap kuat karena ancaman tarif Trump, kenaikannya dapat tetap dibatasi karena optimisme atas gencatan senjata Rusia-Ukraina. Trump mengatakan pada hari Selasa bahwa ia berdiskusi dengan Rusia di Riyadh tentang mengakhiri perang di Ukraina dan mengonfirmasi akan mengadakan lebih banyak pembicaraan dengan para pemimpin dari Ukraina dan Eropa. Perkembangan yang lebih positif dalam pembicaraan damai Rusia-Ukraina akan meredakan premi safe haven dari harga Perak.
Sementara itu, Dolar AS (USD) diperdagangkan lebih tinggi menjelang rilis risalah Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) dari pertemuan kebijakan bulan Januari, yang akan dipublikasikan pada pukul 19:00 GMT. Tanda-tanda Federal Reserve (Fed) menahan suku bunga pada level saat ini untuk waktu yang lebih lama akan memperkuat Dolar AS. Skenario seperti itu menjadi pertanda buruk bagi harga Perak. (Arl)
Sumber : Fxstreet