Harga Minyak mentah Brent naik pada hari Selasa (18/2), yang menambah gain pada sesi sebelumnya pasca serangan pesawat nirawak pada stasiun pemompaan pipa Minyak di Rusia mengurangi aliran dari Kazakhstan, tetapi keuntungan dibatasi oleh prospek peningkatan pasokan segera.
Harga Minyak mentah Brent naik 23 sen, atau 0,3%, menjadi $75,45 per barel pada pukul 07.58 GMT.
Harga Minyak mentah West Texas Intermediate AS naik 75 sen dari penutupan hari Jumat pada $71,49 per barel. Tidak ada penyelesaian untuk WTI pada hari Senin karena hari libur Hari Presiden AS.
Sementara itu, rencana pemuatan Minyak Black Sea CPC Blend untuk bulan Februari akan tetap tidak berubah, dua sumber yang mengetahui rencana tersebut mengatakan kepada Reuters.
“Namun, keuntungan jangka panjang kemungkinan akan tetap dibatasi karena pasar dapat mengantisipasi pasokan yang lebih tinggi dari OPEC+ dan Rusia di kemudian hari, sementara peningkatan prospek permintaan terutama dari Tiongkok masih belum pasti, berdasarkan data ekonomi terkini,” kata Yeap dari IG.
Analis BMI mengatakan dalam sebuah catatan bahwa mereka melihat harga Brent rata-rata $76 per barel pada tahun 2025, turun 5% dari rata-rata tahun 2024, karena kelebihan pasokan pasar, tarif, dan ketegangan perdagangan.
Sementara produsen OPEC+ tidak mempertimbangkan untuk menunda serangkaian peningkatan pasokan Minyak bulanan yang dijadwalkan akan dimulai pada bulan April, menurut laporan media pemerintah Rusia.(yds)
Sumber: Reuters