Harga Minyak turun dari kenaikan awal pada hari Selasa (18/2) dan harga kembali mendekati penutupan sebelumnya dalam menghadapi ketidakpastian mengenai bagaimana pasokan akan terpengaruh oleh pembicaraan damai Ukraina-Rusia, tarif perdagangan internasional, dan produksi Minyak mentah OPEC+.
Harga Minyak mentah Brent turun 4 sen menjadi $75,18 per barel pada pukul 14.06 GMT, turun dari $76,07 pada awal sesi.
Harga Minyak mentah West Texas Intermediate AS naik 43 sen dari penutupan hari Jumat menjadi $71,17 per barel. Tidak ada penyelesaian untuk WTI pada hari Senin karena hari libur Hari Presiden AS.
Pejabat AS dan Rusia mengadakan pembicaraan selama lebih dari empat jam di Riyadh pada hari Selasa, yang pertama untuk mengakhiri perang di Ukraina. Namun, Moskow mengajukan tuntutan baru: agar NATO membatalkan janjinya tahun 2008 tentang keanggotaan Ukraina.
Ukraina tidak hadir dalam pembicaraan tersebut dan telah mengatakan bahwa tidak ada kesepakatan damai yang dapat dibuat atas namanya.
Jika kesepakatan tercapai, Washington dan sekutunya dapat membatalkan sanksi yang membatasi pasokan Minyak Rusia ke dunia.
Harga Minyak menguat pada hari Selasa oleh serangan pesawat nirawak Ukraina terhadap jaringan pipa Rusia yang memompa sekitar 1% dari pasokan Minyak mentah global.
Kerusakan tersebut dapat mengurangi volume transit Minyak dari Kazakhstan sekitar 30% dan memerlukan waktu hingga dua bulan untuk diperbaiki, kata perusahaan transportasi Minyak Rusia Transneft.
Pertanyaan lain yang menggantung di pasar Minyak adalah apakah OPEC+ sedang mempertimbangkan penundaan peningkatan pasokan bulanan yang dijadwalkan pada bulan April.
Media pemerintah Rusia mengatakan anggota kelompok tersebut tidak ingin menunda peningkatan setelah Bloomberg News melaporkan bahwa anggota OPEC+ sedang menjajaki kemungkinan penundaan. (Arl)
Sumber : Reuters