Emas mempertahankan kenaikan, karena para pedagang menimbang langkah kebijakan luar negeri Presiden AS Donald Trump dan ancaman tarif.
Emas batangan diperdagangkan tepat di bawah $2.900 per ons, setelah naik 0,5% pada hari Senin, di tengah ketegangan antara AS dan Uni Eropa. Bloomberg News melaporkan bahwa pemerintah AS telah meminta negara-negara Eropa untuk menjelaskan jaminan keamanan apa yang bersedia mereka berikan kepada Ukraina sebagai bagian dari penyelesaian damai. Langkah tersebut mengikuti dorongan Trump untuk memulai pembicaraan dengan Vladimir Putin dari Rusia.
Investor juga menunggu wawasan lebih lanjut tentang rencana tarif timbal balik Trump, upaya rumit yang mungkin memakan waktu berbulan-bulan. Perdagangannya menjadi semakin kacau karena penundaan dan pengecualian, dengan kekhawatiran tentang dampak kebijakan ekonomi global yang membantu peran Emas batangan sebagai penyimpan nilai.
Kebijakan moneter juga menjadi fokus. Gubernur Federal Reserve Christopher Waller mengatakan data terbaru mendukung untuk mempertahankan suku bunga, dalam pernyataan yang dijadwalkan akan disampaikannya pada hari Selasa di Sydney. Pada hari Senin, Presiden Fed Bank of Philadelphia Patrick Harker mengatakan kebijakan telah diposisikan dengan baik karena para pejabat menunggu lebih banyak kemajuan terkait inflasi. Biaya pinjaman yang lebih rendah cenderung menguntungkan Emas.
Komoditas tersebut telah berkinerja baik sejak pergantian tahun, mencatat tujuh kenaikan mingguan — kemenangan beruntun terpanjang sejak 2020 — dan mencapai rekor berturut-turut. Selain dorongan dari reaksi terhadap kebijakan Trump, logam tersebut telah dibantu oleh pembelian berkelanjutan oleh bank sentral, termasuk China, dan arus masuk ke dana yang diperdagangkan di bursa yang didukung Emas batangan.
Emas spot naik tipis 0,1% menjadi $2.899,50 per ons pada pukul 8:36 pagi di Singapura. Indeks Spot Dolar Bloomberg stabil, setelah turun 0,1% pada hari Senin. Perak datar, paladium naik, dan platinum turun.(ads)
Sumber: Bloomberg