Review:
Harga emas tidak dapat mempertahankan kenaikan awalnya pada hari Rabu (4/10), mengalami penurunan selama delapan sesi berturut-turut, meskipun dolar turun dari level tertingginya dalam 11 bulan dan imbal hasil obligasi pemerintah juga mengalami penurunan.
Penurunan ini terjadi meskipun faktor-faktor yang telah mendorong harga logam mulia ke level terendahnya sejak Maret mulai mereda, dengan dolar dan imbal hasil obligasi mengalami pelemahan. Ini terjadi meskipun laporan menunjukkan bahwa sektor swasta AS hanya menambahkan 89.000 pekerjaan pada bulan lalu, di bawah ekspektasi kenaikan sebesar 150.000, menurut Marketwatch.
“Emas terus mengalami penurunan lebih rendah dan telah jatuh selama delapan sesi berturut-turut dalam aksi jual paling brutal selama setahun terakhir,” kata Saxo Bank.
Meskipun begitu, indeks dolar ICE terlihat turun 0,18 poin dari level tertingginya dalam 11 bulan menjadi 106,82, membuat emas menjadi lebih terjangkau bagi pembeli internasional.
Imbal hasil Treasury juga mengalami penurunan, yang pada dasarnya mendukung emas karena emas tidak memberikan bunga. Imbal hasil surat utang AS berjangka dua tahun turun menjadi 5,109%, mengalami penurunan sebesar 7,5 basis poin, sementara imbal hasil obligasi berjangka 10 tahun turun sebesar 5,1 basis poin menjadi 4,753%.
Perkiraan (Forecast):
- Jangka Pendek: Oversold
- Jangka Menengah: Bearish
- Jangka Panjang: Bearish
Tingkat Resistensi: 1828, 1836, 1851
Tingkat Support: 1814, 1808, 1793
Kalender Ekonomi Hari Ini:
- Pukul 19:30 WIB: Unemployment Claims US
DISCLAIMER:
Catatan: Tulisan ini hanya merupakan analisis dan tidak dapat dijadikan sebagai acuan pasti. Penting untuk selalu memperhatikan perkembangan aspek fundamental dan teknikal dalam bertransaksi sebelum membuat keputusan investasi.