Review:
Harga emas telah mengalami penurunan selama enam hari berturut-turut dan kini berada pada level terendahnya sejak Maret, karena terus menghadapi tekanan akibat sinyal hawkish yang datang dari Federal Reserve.
Peningkatan imbal hasil Treasury pada hari Senin, setelah terhindar dari penutupan pemerintah AS pada akhir pekan, telah memicu penurunan harga emas. Emas batangan mengalami penurunan sebanyak 4% dalam satu pekan terakhir karena penurunan di bawah $1.900 per ons telah memicu aliran keluar dari dana yang diperdagangkan di bursa, sementara dana lindung nilai yang diperdagangkan di Comex berjangka telah memangkas spekulasi bullish pada emas hingga mencapai level terendah dalam lima pekan.
Penurunan ini dipicu oleh para pengambil kebijakan Federal Reserve yang telah mengisyaratkan akan menjaga kebijakan moneter yang ketat dalam jangka waktu yang panjang. Emas, sebagai aset tanpa bunga, berada dalam posisi rentan karena mendapat tekanan dari kenaikan imbal hasil obligasi dari AS hingga Jerman dan Jepang, yang dapat mendorong sebagian investor untuk melakukan aksi jual.
Harga emas di pasar spot mengalami penurunan sebesar 0,9%, mencapai $1,832.02 per ons pada pukul 12:27 siang di New York. Sementara itu, harga platinum turun ke level terendahnya sejak Oktober 2022, sementara perak dan paladium juga mengalami penurunan.
Perkiraan (Forecast):
- Jangka Pendek: Oversold
- Jangka Menengah: Bearish
- Jangka Panjang: Bearish
Tingkat Resistensi: 1842, 1856, 1878
Tingkat Support: 1820, 1812, 1790
Kalender Ekonomi Hari Ini:
- Pukul 10:30 WIB: Cash Rate AUD
- Pukul 10:30 WIB: RBA Rate Statement AUD
- Pukul 13:30 WIB: CPI m/m (CHF)
- Pukul 21:00 WIB: JOLTS Job Openings US
DISCLAIMER:
Catatan: Tulisan ini hanya merupakan analisis dan tidak dapat dijadikan sebagai acuan pasti. Penting untuk selalu memperhatikan perkembangan aspek fundamental dan teknikal dalam bertransaksi sebelum membuat keputusan investasi.